Berita Kupang Hari Ini
Menjuarai Berbagai Event Nasional: Stevano dan Jazeline Terkenal di Tik Tok
Stevano Bunga (12) dan Jazeline Bunga (11). Sejak kecil keduanya sudah terbiasa tampil.
POS-KUPANG.COM - Dua anak berbakat asal Kota Kupang ini memulai karir mereka sejak berusia empat tahun. Stevano Bunga (12) dan Jazeline Bunga (11). Sejak kecil keduanya sudah terbiasa tampil. Dari dunia modelling hingga akhirnya lebih terkenal berkat aplikasi Tik Tok.
Terhitung sejak mulai terjun ke dunia modelling hingga tahun 2016, Stevano dan Jazeline yang kerap mengikuti perlombaan fashion show bersama, sudah mengikuti setidaknya lima belasan ajang.
Ditahun 2015 dan 2016, Stevano berhasil tembus ke ajang nasional dan menjadi Runner Up 4 Indonesian Model Hunt, sementara Jazeline pada tahun 2017 meraih juara 1 Wajah Pesona Indonesia.
• Ketua DPR Ajak Masyarakat Jalankan Protokol Kesehatan
"Waktu pertama kali lolos ke ajang nasional, masa karantina itu masih belum berbaur dengan teman-teman yang lain, masih dengan sesama perwakilan NTT tapi semakin hari semakin bisa bergaul. Diambil pengalaman mendapatkan teman yang baru" cerita Stevano.

Adiknya, Jazeline mengakui, kepercayaan dirinya untuk tampil di depan umum terus terasah berkat dukungan mama.
• Berita Terkini, 30 Pasien Covid-19 di Manggarai Masih Dirawat
"Percaya diri itu terasah karena terus didukung sama mama" ungkap Jazeline pada Jumat (09/10/2020).
Keduanya juga selaku mensyukuri pencapaian demi pencapaian sehingga membuat mereka terus terpacu untuk berkarya. Keduanya bermimpi untuk menjadi dokter sekaligus artis dimasa depan Saat ini mereka berdua masih ingin mengikuti ajang -ajang model tetapi tetap juga berkarya di YouTube maupun tik tok.
Stevano, siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah Dian Harapan ini berharap, konten yang diberikan bisa menjadi berkat bagi orang lain.
"Semoga semua fans dan subscriber YouTube maupun followers di Instagram dan Tik tok menyukai kontennya" ungkap Stevano.
Sementara Jazeline yang duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Tunas Bangsa juga berharap ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi.
"Harapannya semoga bisa menjadi lebih baik lagi dan konten kita bisa disukai teman-teman" kata Jazeline.
Dalam masa pandemi, Stevano dan Jazeline mulai open endorse sehingga saat ini sudah sekitar 50-an produk yang mereka endorse.
Ibunda keduanya, Yelly, saat itu mengantarkan mereka menjadi narasumber dalam Ngobrol Asyik bersama Pos Kupang dengan Tema Bangun Percaya Diri Sejak Dini, Karir vs Tik Tok.
Yelly mengatakan, sebagai orangtua ia selalu mendukung kegiatan anak -anaknya.
"Pada dasarnya kami orangtua, papa dan mama tetap mendukung mereka selama itu positif buat mereka" ujar Yelly.
Melihat pencapaian kedua anaknya di usia yang masih belia, Yelly mengaku senang dan bangga.
"Sudah pasti bangga, karena harapan orangtua itu bukannya mereka (anak-anak) harus memberikan kita sesuatu. Tetapi melihat mereka berhasil mereka bisa membuat orangtua bangga saja itu sudah luar bisa buat kita" kata Yelly.
Untuk pendidikan mereka, Yelly menaruh perhatian penuh. Pendidikan selalu menjadi nomor satu untuk anak-anaknya. Cita-cita kedua anaknya yang ingin menjadi dokter dimasa depan juga terus didukungnya.
"Kami, saya dan papa mereka sangat-sangat mendukung, kalau mereka berdua bisa mencapai cita -cita itu ya kita mendukung dalam hal selalu mengarahkan mereka belajar yang lebih baik walaupun mereka ada kegiatan di luar seperti Tik Tok atau yang lain -lain, tetapi bagi kami orangtua tetap mengarahkan mereka bahwa pendidikan itu nomor satu" ujar Yelly.
"Pernah Jazeline tanya, mama saya lihat di YouTube itu kalau jadi dokter itu harus kuat di Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa Inggris, saya bilang ya itu kalau kamu kepingin jadi dokter kamu harus pintar. Kamu tidak bisa jadi dokter kalau kamu tidak pintar karena kamu berhadapan dengan nyawa orang. Ilmu kedokteran itu tidak gampang" lanjutnya.
Sampai sejauh ini, ujar Yelly, prestasi kedua buah hatinya di sekolah sangat membanggakan. Waktu belajar mereka juga tidak diganggu. Sebisa mungkin Yelly mengatur jadwal agar jangan sampai pendidikan anak -anaknya terganggu.
"Mereka kan sekolahnya dari Senin sampai Jumat. Nah Senin sampai Jumat itu waktunya belajar. Tidak ada waktu untuk yang lain -lain. Jadi hari Jumat itu mereka pakai untuk les dance atau isi dengan koreo atau dengan undangan yang lain" ungkap Yelly. (michaella uzurasi)