Sekertaris Dinas TPHP TTS : Belum Waktunya Tanam, Hujan Yang Turun Karena Anomali Cuaca
Sedangkan bagian tengah dan selatan Kabupaten TTS, musim penghujan baru akan dimulai awal Desember mendatang.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Sekertaris Dinas TPHP TTS : Belum Waktunya Tanam, Hujan Yang Turun Karena Anomali Cuaca
POS-KUPANG.COM | SOE -- Sekertaris Dinas Tanama Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten TTS, Jhon Sunbanu mengatakan, hujan yang sempat turun di Kabupaten TTS beberapa hari terakhir disebabkan karena anomali cuaca. Para petani diminta agar jangan terburu-buru menanam karena musim penghujan belum tiba.
Untuk wilayah Utara dan Timur Kabupaten TTS, diperkirakan awal musim penghujan baru akan dimulai pada akhir Oktober atau awal November. Sedangkan bagian tengah dan selatan Kabupaten TTS, musim penghujan baru akan dimulai awal Desember mendatang.
"Saat ini terjadi anomali cuaca sehingga beberapa hari terakhir sempat turun hujan. Namun saat ini sendiri belum memasuki musim penghujan sehingga kita ingatkan para petani agar jangan terburu-buru menanam," ingat Jhon saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu (10/10/2020) melalui sambungan telepon.
Ketika ditanyakan terkait persiapan lahan dikatakan Jhon, mayoritas lahan kering di TTS saat ini sudah mulai diolah guna menyambut musim tanam (MT) I. Untuk lahan program tanam jagung panen sapi ( TJPS), pada MT I ini ditargetkan akan ditanam pada lahan seluas 745 Ha.
Enam traktor telah dikerahkan untuk menyiapkan lahan program TJPS. Pihaknya juga sudah bersurat kepada Dinas Pertanian Propinsi NTT untuk meminta bantuan satu unit traktor besar sehingga pengolahan lahan TJPS bisa secepatnya rampung.
"Saat ini pengolahan lahan kering masih terus dilakukann termaksud lahan TJPS. Untuk mempercepat proses pengolahan lahan, kita sudah bersurat ke propinsi untuk meminta bantuan mesin traktor besar," ujarnya.
Disinggung terkait hasil TJPS pada MT II, Jhon mengaku, belum ada angka pastinya. Pasalnya saat ini belum dilakukan ubinan.
Dirinya membenarkan jika sebagian besar tanaman jagung program TJPS di dataran Bena gagal, namun di 10 kecamatan lainnya, program TJPS berhasil.
• SimpaSio Institute : Warisan Yang Harus Digarap, Yuk Simak!
• Tim Satgas Covid -19 Sumba Barat Pantau 295 Pelaku Perjalanan
• Resmi Dibuka, Sinar Bangunan Building Mart Siap Layani Masyarakat di Wilayah Alak, Info
• Wakil Gubernur NTT, Josef A.Nae Soi Apresiasi IWAPI NTT
"Program TJPS ini bukan hanya di Bena saja, ada juga di 10 kecamatan lainnya. Tidak semua tanaman jagung gagal. Ada juga yang berhasil seperti di kecamatan Kota Soe dan Polen," pungkasnya. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dio Kota)