Plt Dirut Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho: Ibu Rumah Tangga jadi Member DIA BISA
Plt Dirut Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho: ibu rumah tangga jadi member DIA BISA
Cukup buka rekening, saldo minimum Rp 50 ribu, kemudian sudah bisa melakukan beberapa transaksi yang ada di dalam mobile banking.
Terkait UMKM. Berapa banyak penenun yang menjadi mitra Bank NTT?
Data UMKM kita itu baru sekitar hampir lima ribuan. Dalam UMKM itu ada yang punya usaha substitusi dari sektor pariwisata tapi ada juga usaha-usaha di sektor ekonomi yang lain. Tapi dengan kondisi ini dan juga program gubernur, beberapa kali kita lakukan penguatan-penguatan dan mediasi penyelenggaraan event supaya ada keberlanjutan dalam usaha produksi merek.
Nampak bahwa potensi untuk substitusi sektor pariwisata itu sangat kuat sebenarnya dan berbasis ekspor bisa dikembangkan. Misalnya, kerajinan-kerajinan yang dihasilkan.
Untuk penguatan itu kita juga intervensi kendali mutu; bagaimana dia layak memasuki pasar tertentu, dari kualitas barang yang dihasilkandari sisi enak dilihat, layak dijual, kerapian, itu juga menjadi intervensi kami.
Melalui beberapa pelatihan dan edukasi untuk mendapatkan sertifikasi dari pihak yang berkompeten memberikan sertifikasi. Kami sudah miliki program berkelanjutan agar UMKM kami dari berbasis rumah tangga bisa berbasis mandiri.
Berapa UMKM yang sudah go digital?
Kami sudah bekerja sama dengan marketplace lokal yaitu Baku Niaga. Jadi, UMKM tidak terbatas pada satu sektor ekonomi tertentu. Dari sisi transportasi juga ada Kupang Jack. Anggota Kupang Jack mendekati 300-an. Kalau UMKM lain sekitar mendekati 1.000 yang sudah terkoneksi dengan marketplace.
Bagaimana pengawasan terhadap UMKM mitra Bank NTT?
Jadi, pengbinaan kita oleh berbagai cara. Di berbagai kesempatan kami melakukan pengenalan-pengenalan perkembangan produk dan pasar yang terus berubah dan makin maju.
Contoh kemarin saya baru dari Sumba barat di sana ada BUMDes yang anggotanya adalah petani dengan kualitas panen padi yang bisa masuk dalam pasar premium. Kami mengintervensi dia masuk ke pasar itu dengan menyediakan media-media untuk kemasannya.
Model pembinaan secara langsung ini diharapkan mampu memotivasi petani lain supaya tidak saja berorientasi tanam untuk kebutuhan hidup, tetapi mulai memikirkan peluang yang bisa diraih. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sampai dengan saat ini dengan bertani dan modal penanaman unggul tentu bisa masuk ke pasar yang tidak terbatas.
Bagaimana pengamanan sistem agar tidak terjadi pinjaman fiktif?
Secara sistem sekarang layanan itu memitigasi berbagai peluang yang selama ini menjadi hal yang mengganggu kualitas pengelolaan kredit. Sehingga saya berani pastikan bahwa kita belajar dari pengalaman yang ada dan melalukan perbaikan secara keseluruhan. Tidak saja secara sistem tapi secara struktur dan SDM dan SOP kita lakukan perbaikan. Peran dan kontribusi bank NTT untuk UMKM sendiri saya kira cukup besar dan tersebar di seluruh NTT.
Apa harapan Anda?