Penanganan Covid

Di TTS Sudah Terjadi Transmisi Lokal

Juru bicara gugus tugas Covid-19 tingkat Kabupaten TTS, Deny Nubatonis mengatakan, di Kabupaten TTS sudah terjadi transmisi lokal

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Deny Nubatonis, juru bicara tim gugus tugas Kabupaten TTS 

POS-KUPANG.COM | SOE - Juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten TTS, Deny Nubatonis mengatakan, di Kabupaten TTS saat ini sudah terjadi transmisi lokal.

AH pasien Corona 014 tertular virus Corona dari orang tuanya, BG dan UN yang merupakan Pasien 06 (sudah sembuh) dan pasien 013 (masih positif Corona).

Saat ini AH yang masih berusia 14 tahun menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Bunda PAUD Dikukuhkan, Ini Yang Disampaikan Ny Theresia Wisang

"Kita ada penambahan satu pasien Corona yang merupakan transmisi lokal. Saat ini AH menjalani isolasi mandiri dibawah penanganan tim medis," ungkap Deny kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (8/10/2020) melalui sambungan telepon.

Usai AH diketahui positif lanjut Deny, tim medis langsung melakukan tracking guna mencari orang-orang yang melakukan kontak dengan AH.

Ny. Hj. Mastuti Djafar Dikukuhkan Jadi Bunda Paud Ende

"Kita masih melakukan tracking terhadap orang-orang yang diduga melakukan kontak dengan AH," terangnya.

Ketika ditanyakan ada berapa banyak Sempel swab yang dikirim ke Kupang dan belum dikeluarkan hasil swabnya, Deny mengaku, mengetahui persis angkanya.

Dirinya meminta agar awak media menanyakan hal tersebut langsung kepihak Dinas Kesehatan.

" Kalau soal sampel swab coba langsung konfirmasi ke Dinkes saja," pintanya.

Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte yang dikonfirmasi terkait jumlah sampel swab yang dikirim ke Kupang belum memberikan jawaban. Pesan WhatsApp yang dikirim belum dijawabnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka meminta Pemda TTS untuk mempertimbangkan dampak sosial ketika mengijinkan IP, pasien yang terpapar Covid 19 menjalani isolasi mandiri di rumahnya, di Kecamatan Amanuban Barat.

Dirinya mengkhawatirkan terkait dampak sosial yang akan diterima IP dan keluarga.

Dikhawatirkan, IP dan keluarga akan dikucilkan para tetangga karena IP hingga saat ini masih positif terpapar virus Corona.

Selain itu, dengan isolasi mandiri di rumahnya, siapakah yang akan memastikan jika IP tidak akan melakukan kontak dengan orang lain. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved