Penanganan Covid
Penggunaan Masker Direspon Positif Anak Muda, Selai Aman dari Corona Juga Jadi Tren Baru
Namun, tentu, satu kebiasaan baru tidak serta-merta dapat berjalan mulus. Ada saja riak-riak yang terjadi.
Ari yang bekerja sebagai karyawan swasta justru memandang masker dari kacamata tren dan fashion.
“Kalau soal kegunaannya sudah pasti, ya. Sudah keharusanlah. Tidak perlu didebatkan lagi. Malah saya melihatnya sebagai tren."
"Bagaimana sekarang banyak masker yang dirancang khusus bermotif sama dengan baju. Kemudian ada juga yang didesain khusus untuk acara‑acara tertentu. Keren sih kalau menurut saya,” ucapnya.
Senada dengan pandangan Ari, Zuraidah (47), seorang guru, menyebut masker yang menjadi tren menumbuhkan peluang bisnis baru bagi warga.
“Sekarang banyak orang yang menghidupi keluarganya dengan usaha baru yakni berdagang masker. Banyak juga di antara mereka yang sebelumnya berdagang produk lain."
"Usaha lama mereka tutup karena imbas Covid-19, tapi kemudian terbantu dengan adanya kewajiban menggunakan masker yang ditekankan pemerintah. Sedikit banyak ada kelompok masyarakat yang terbantu,” katanya.
Meningkat tapi Masih Minim
Namun bagaimana sebenarnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap penekanan ‘wajib menggunakan masker’ ini?
Secara umum meningkat, tapi masih belum sampai pada titik yang diharapkan.
Hal ini dikemukakan Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah.
“Kalau ditanya soal penggunaan masker, memang, kalau dibanding di masa-masa awal pandemi sudah lebih baik. Ada peningkatan. Namun secara umum, belum seperti yang diharapkan. Masih banyak di antara warga masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya penggunaan masker ini,” kata Aris pada Tribun di Medan, Sabtu.
Bahkan konyolnya, alih-alih menaati aturan, tidak sedikit warga yang memilih untuk kucing-kucingan dengan petugas di lapangan.
“Mereka pakai masker hanya jika ada petugas yang sedang melakukan razia. Setelah melewati razia, maskernya dilepas lagi. Seakan yang perlu masker itu petugas, bukan dirinya. Kalau ada yang kepergok, jawaban mereka, pakai masker supaya tidak kena razia dan diberi hukuman. Ini fenomena yang kami temukan di lapangan,” sebutnya.
Dipapar Aris lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatra Utara saat ini sedang melaksanakan program pembagian masker lima juta masker.
Selain itu, kampanye 3M (Mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak), Kampanye ‘Ingat Pesan Ibu’, terus digalakkan.