Maria Eleanor: Melawan Trauma
Si Maria Eleanor atau yang sebelumnya dikenal sebagai Lidya Pratiwi sudah menghirup udara bebas
POS-KUPANG.COM - Si Maria Eleanor atau yang sebelumnya dikenal sebagai Lidya Pratiwi sudah menghirup udara bebas. Tujuh tahun menghirup udara bebas, rupanya bukan suatu hal yang mudah dan lantas membuatnya bahagia begitu saja.
Trauma masa lalu dan juga hal lainnya membuat Maria merasa ketakutan setelah keluar dari penjara. Berikut pengakuan-pengakuan Maria Eleanor tentang perjuangannya selama tujuh tahun belakangan ini. Merasa ketakutan Beberapa kali Maria menyebut ketakutan karena berada di luar penjara.
"Pada saat di luar itu, ya serba gimana ya, serba takut ketemu orang karena semua orang tahu. Udah bukan rahasia umum lagi apa yang menimpa aku," ucap Lidya.
• Personel Satgas Pamtas Latih Siswa Aturan Berbaris
Jalani bimbingan psikologis Sempat beberapa kali berusaha melakukan aksi bunuh diri, sampai saat ini Maria mengaku membutuhkan bimbingan psikologis. Hal itu dilakukan Maria untuk mengembalikan rasa percaya diri dan memberikan keyakinan bahwa dunia luar tidak semengerikan yang dibayangkan.
"Masih ada trauma, masih ada beberapa hal yang membuat syok, takut," ucapnya menjelaskan alasan kenapa masih memerlukan bimbingan psikologis.
• Petani Milenial (Membaca Kegelisahan Jakob Oetama)
Sudah punya akun medsos tapi takut Bertahun-tahun tak memiliki akun media sosial, berkat dorongan orang-orang terdekatnya, Maria akhirnya memiliki akun media sosial. Namun, ia belum berani memublikasikan nama akun miliknya.
Ia merasa belum cukup percaya diri untuk menggunakan akun media sosial dan berhadapan dengan netizen.
Terlepas dulu ia sudah pernah menghadapi pandangan negatif hampir seluruh masyarakat Indonesia saat terlibat dalam kasus pembunuhan berencana.
"Sekarang ada (akun) tapi belum di-publish karena memang belum siap," tuturnya.
Maria tujuh tahun berada dalam penjara dan tujuh tahun menghirup udara bebas dengan rasa ketakutan. Maria berharap ke depannya bisa menjalani kehidupan normal seperti orang lain pada umumnya.
"Pertama itu (ingin) memperbaiki mental dan batin dulu, menyembuhkan luka batin semuanya dulu supaya ke depannya jauh lebih tenang," kata Maria.
"Kedua, pelan-pelan pastinya, mau mulai kembali beraktivitas normal, senormal-normalnya," jelasnya. (kompas.com)