Penanganan Covid
KSP Kopdit Swasti Sari di Masa Pandemi Corona: Jhon Bersyukur Pengembalian Angsuran Aman
KOPERASI Simpan Pinjam ( KSP) Kopdit Swasti Sari tetap eksis meski ikut terdampak pandemi Corona ( Covid-19)
POS-KUPANG.COM - KOPERASI Simpan Pinjam ( KSP) Kopdit Swasti Sari tetap eksis meski ikut terdampak pandemi Corona ( Covid-19). Manajemen memiliki kiat dan strategi yang jitu sehingga tetap ada pertumbuhan anggota.
"Pertumbuhan keanggotan itu hampir mencapai 3000-an anggota per bulan dengan menambah aset permodalan dari anggota sendiri bisa mencapai Rp 17 miliar per bulan. Ini menjamin Swasti Sari di titik likuiditas itu sangat nyaman. Mau ambil uang selalu ada, mau pinjam juga uang selalu ada," beber General Manager KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan dalam acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Kamis (1/10/2020).
Kegiatan yang disiarkan live streming Facebook POS-KUPANG.COM dan Instagram POSKUPANG itu dipandu Manager Online Pos Kupang, Imam Hidayat dan jurnalis Pos Kupang,Intan Nuka.
Pria yang akrab disapa Jhon ini bersyukur karena partisipasi anggota untuk mengembalikan angsuran dan menyimpan sangat aman.
Ia menjelaskan, kondisi likuiditas KSP Kopdit Swasti Sari sebesar 17-18 persen. Sementara itu, pinjaman yang bergulir ke tangan anggota telah mencapai 81 persen. Angka tersebut ideal.
Menurut Jhon, KSP Kopdit Swasti Sari juga memberikan stimulan berupa kemudahan pembayaran bagi para anggota.
• Personel Satgas Pamtas Latih Siswa Aturan Berbaris
Pertama, pembayaran angsuran pokok tidak seratus persen atau hanya membayar bunga terlebih dahulu. Berikutnya, denda pinalti dan bunga tunggakan yang bisa dibicarakan bersama manajemen.
"Yang paling pertama itu bagaimana dia (anggota) berpikir untuk maju. Yang dibelakang tidak usah pikir dulu. Yang penting anggota terbuka. Jangan spekulasi, utang A, B, C. Secara terbuka, pinjam untuk apa," ujar Jhon.
KSP Kopdit Swasti Sari juga melakukan pengontrolan pembayaran angsuran secara online. Tak hanya itu, KSP Kopdit Swasti Sari telah menyediakan kartu ATM guna memudahkan transaksi oleh anggota.
Biaya operasional ATM Rp 10.000 per tahun. Manfaat lainnya, lanjut Jhon, KSP Kopdit Swasti Sari memberikan dana kematian minimal Rp 8 juta kepada ahli waris apabila ada anggota yang meninggal. Tambahan dana kematian dilihat lagi dari beberapa kriteria.
Koperasi yang berdiri pada 1 Februari 1988 ini terus membina para anggota agar tak berfokus pada pola konsumtif. Pengelola KSP Kopdit Swasti Sari pun telah mencoba masuk ke sektor riil seperti pedagang kaki lima, penjual ikan, penjual helm, penjual bubur kacang.
Jhon menjelaskan, pihaknya membina mereka dari nol hingga mampu bertahan. Tak hanya itu, KSP Kopdit Swasti Sari berusaha agar tetap berjalan sesuai dengan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).
"Kami mengubah mindset anggota. Pinjam untuk ternak sapi, tanam padi, kelautan, komoditi unggulan. Kami imbau anggota juga untuk pinjam sesuai kemampuan; ukur diri pendapatan kita," ujar Jhon.
Ia berharap tidak terjadi kredit lalai dalam proses transaksi di KSP Kopdit Swasti Sari. Apabila ada potensi mengarah ke sana, maka langkah yang bisa dilakukan adalah mengubah pinjaman atau perpanjang kontrak. Selanjutnya, memotivasi anggota agar mengubah pola pinjaman.
Berikutnya, pengurus/manajemen mengunjungi anggota untuk melakukan pendekatan. "Prinsipnya kita berdiskusi dan membangun dialog. Ada kesulitan dan kesusahan, datang curhat ke kantor. Persoalan sebesar apapun bisa kita diskusikan," katanya.