PHDI NTT Ajak Umat Hindu Dukung Pemerintah Taati Protokol Kesehatan

PHDI NTT ajak Umat Hindu mendukung pemerintah mentaati protokol kesehatan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
I Wayan Darmawa 

POS-KUPANG.COM - TOKOH agama menanggapi tren meningkatnya kasus Covid- 19. Ketua Perhimpunan Parisada Hindu Dharma (PHDI) Provinsi NTT, Dr Ir Wayan Darmawa, MT mengajak seluruh masyarakat khususnya Umat Hindu mendukung pemerintah dengan mentaati protokol kesehatan.

"Mari kita dukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, wajib gunakan masker dan protokol kesehatan lainnya," ujar Wanyan via telepon, Rabu (30/9/2020).

Masyarakat juga harus mengikuti arahan Pak Gubernur untuk selalu tingkatkan daya tahan tubuh dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan membatasi gerakan-gerakan yang tidak produktif.

PSBB Belum Berlaku Pemda Kaji Kasus Covid-19

"Kita sudah memiliki kebijakan protokol kesehatan. Apalagi dibagian penerbangan juga sudah tersedia aturan protokol kesehatan bagi setiap orang yang lakukan perjalanan," tuturnya

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ngada, Haji Rachman mengimbau semua pelaku perjalanan agar menaati protokol kesehatan.

KCC Explore Rote Ndao Gowes Malole: Bersepeda Sambil Nikmati Objek Wisata

"Bagi perjalanan atau tourism, seles, wisatawan, pedagang, pendatang dan lain-lain yang sifatnya selalu berpindah-pindah tempat, agar mentaati kebijakan pemerintah dan gugus tugas setiap daerah. Wajib patuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Ia meminta pelaku perjalanan menggunakan masker, mencuci tangan/hand sanitizer setiap berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, menghindari kerumunan dan budayakan hidup sehat.

Pendeta Elisebeth M.Bora meminta Tim Satugas Tugas Covid-19 menegakkan peraturan protokol kesehatan.

"Faktanya, sampai saat ini masyarakat menganggap biasa-biasa saja ketika tidak menggunakan masker. Bahkan, sebagian beralasan malu kalau memakai masker. Pemerintah harus berani menerapkan sanksi terhadap warga yang kedapatan tidak menggunakan masker," kata Elisebeth di Waikabubak, Rabu (30/9).

Menurutnya, kesadaran menerapkan protokol kesehatan oleh setiap pribadi masih sangat rendah sehingga perlu sanksi.

"Tanpa sikap tegas pemerintah maka sepanjang itu pula masyarakat merasa biasa saja ketila tidak mencuci tangan memakai sabun, tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dan menjauhi kerumunan," katanya. (cr6/gg/pet)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved