Berita G30S PKI

38 Tahun Usai G30S/PKI Baru Anak DN Aidit, Ilham Berani Menulis Nama Aidit Di Belakang Namanya

Trauma dan ketakutan dialami anak bungsu DN Aidit, Ilham Setelah 44 Tahun Baru Anak DN Aidit, Ilham Berani Menulis Nama Aidit Di Belakang Namanya

Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto 38 Tahun Usai G30S/PKI Baru Anak DN Aidit, Ilham Berani Menulis Nama Aidit Di Belakang Namanya
Istimewa
Keluarga DN Aidit

POS-KUPANG.COM -  Peristiwa G30S/PKI tak lepas dari sosok ketua umum PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit.

G30 S/PKI merupakan aksi pengkhianatan para pembelot negara, tepatnya pada malam di tanggal 30 September sampai 1 Oktober 1965.

Derita Keluarga DN Aidit Usai Peristiwa G30S/PKI, mulai dari ayahnya Abdullah yang takut keluar rumah karena takut kena getah dari peristiwa G30S/PKI hingga hingga meninggal dunia dan baru ditemukan tiga hari kemudian. Kemudian istri Aidit, Soetanti yang meninggalkan ketiga anaknya.

Anak Aidit

Anak bungsu DN Aidit, Ilham yang masih kecil melihat tulisan yang menyebut nama ayahnya, Ilham kecil langsung gemetar tubuhnya, dan meyakinkan bahwa dirinya akan menjadi musuh negara.

Trauma dan ketakutan yang dialami Ilham kecil berdampak pada anak laki-laki ini

Ilham Aidit, anak DN Aidit menceritakan ketika peristiwa 30 September itu ia berusia 6,5 tahun.

Kala itu ia telah melihat tulisan di dinding besar bertuliskan 'Gantung Aidit' seakan-akan sudah tahu jika kehidupannya ke depan akan sulit.

Sejarah Masa Kecil DN Aidit, Tokoh G30S Ternyata Suka Baca Al Quran dan Sering Khatam

Derita Keluarga DN Aidit Usai Peristiwa G30S/PKI, Ketakutan Hingga Meninggal Satu Per Satu

"Entah kenapa seperti ada yang berbisik pada waktu itu, kalau mulai dari hari ini hidup saya akan lebih sulit," kata Ilham Aidit menceritakan pada masa itu di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Melihat tulisan yang menyebut nama ayahnya, Ilham kecil langsung gemetar tubuhnya, dan meyakinkan bahwa dirinya akan menjadi musuh negara.

"Padahal seminggu yang lalu bahkan sebulan sebelumnya saya sempat bertemu dan bermain dengan ayah saya (DN Aidit)," ungkapnya.

Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya, ternyata masih ada orang yang mau mengangkatnya sebagai anak.

Meski demikian, saat ia menempuh pendidikan SMP, banyak teman yang mengejek dirinya pakai kata 'Aidit gantung.'

Hal itu membuat dirinya marah dan kerap berkelahi.

Hingga kemudian, ia dipanggi oleh Pastur di sekolahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved