Vaksin Anti Covid 19

KABAR GEMBIRA: Uji klinis III Avigan Terbukti Efektif Obati Pasien Covid-19, SIMAK INFO

mengumumkan uji klinis tahap III calon obat Covid-19, Avigan, dapat mempercepat masa pemulihan pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit parah.

Editor: Ferry Ndoen
Shutterstock/dailymail
China kembali lakukan pengujian vaksin Virus Corona dan segera diproduksi 100 juta dosis. September 2020 vaksin itu rencananya akan diluncurkan ke publik. Demikian dikatakan seorang juru bicara dari China National Biotec Group. Gambar menunjukkan seorang medis yang menyiapkan pengobatan Covid-19 

POS KUPANG.COM-- Vaksin covid-19 sedang dikembangkan, dan menjadi rebutan banyak negara. Fujifilm Holdings Corp pada Rabu (23/9/2020) mengumumkan uji klinis tahap III calon obat Covid-19, Avigan, dapat mempercepat masa pemulihan pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit parah. 


- Kabar baik datang dari Fujifilm Holdings Corp, Tokyo, Jepang.

Fujifilm Holdings Corp pada Rabu (23/9/2020) mengumumkan uji klinis tahap III calon obat Covid-19, Avigan, dapat mempercepat masa pemulihan pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit parah.

Pihak perusahaan pun optimistis  Avigan akan mendapat izin pakai dari Pemerintah Jepang.

Video: Warga Ramai-ramai Daftar Rapid Test di Stadion Patriot

Uji klinis tahap akhir Avigan melibatkan 156 pasien di Jepang.

Hasil tes menunjukkan pasien yang meminum Avigan pulih setelah 11,9 hari, sementara pasien yang tidak meminum obat itu sembuh setelah 14,7 hari.

Fujifilm Toyama Chemical, anak perusahaan Fujifilm yang menggelar uji klinis, lewat siaran tertulisnya menyebutkan data statistik menunjukkan hasil uji coba cukup efektif.

Setelah pengumuman itu, saham Fujifilm naik lebih dari empat persen, angka tertinggi dalam empat bulan terakhir, di pasar saham Tokyo.

Eks perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, sempat menyebut Avigan berpotensi menyembuhkan Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Obat itu jadi salah satu kontribusi Jepang untuk penanggulangan pandemi.

Perusahaan berupaya mendapatkan izin pakai Avigan untuk dalam negeri pada Mei.

Pemerintah meminta Fujifilm untuk menambah persediaan Avigan tiga kali lipat.

Obat itu telah mendapatkan izin pakai untuk obat flu. Jepang juga bersedia menyumbangkan Avigan untuk negara lain apabila diminta.

Namun, kurangnya jumlah pasien Covid-19 di Jepang menghambat proses uji klinis Avigan.

Ilmuan akhirnya mengungkap alasan pengembangan vaksin untuk virus corona sangat lambat, WHO: perlu waktu 18 bulan.
Ilmuan akhirnya mengungkap alasan pengembangan vaksin untuk virus corona sangat lambat, WHO: perlu waktu 18 bulan. ((YouTube WGBH News))

Sejumlah ilmuwan dari Fajita Health University pada Juli mengatakan hasil studi mereka gagal karena kekurangan data statistik.

Fujifilm melalui siaran tertulisnya mengatakan pihaknya akan mendalami hasil uji dan akan mengajukan izin untuk digunakan pasien Covid-19 paling cepat Oktober 2020.

Sejumlah narasumber dari kementerian, sebagaimana dikutip dari Harian Nikkei, minggu ini mengatakan izin kemungkinan akan diberikan satu bulan setelah pengajuan.

Fujifilm pada Juli menjual hak guna Avigan untuk Dr Reddy’s Laboratories asal India.

Obat itu telah memiliki versi generik yang dinamakan favipiravir. Obat versi generik itu telah mendapat izin pakai untuk mengobati pasien Covid-19 di India dan Rusia.

Avigan menyerang RNA virus dengan menghambat kemampuan mereka berlipat ganda.

Obat itu masih diteliti dalam puluhan uji coba di banyak negara. Namun beberapa pihak mengkhawatirkan efek samping Avigan karena ada beberapa kasus cacat  lahir saat obat itu diuji coba ke hewan.

Sementara itu, saham Dr Reddy’s naik 0,7 persen pada 04:30 GMT.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund menjadi vaksin virus corona pertama yang bisa segera digunakan massal.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund menjadi vaksin virus corona pertama yang bisa segera digunakan massal. (Fresh Daily)

Perusahaan dan universitas Jepang mulai uji vaksin corona pada hewan

Sebelumnya, perusahaan biofarmasi Jepang Anges Inc mengatakan pada Selasa (24/3/2020) bahwa pihaknya dan Universitas Osaka telah menyelesaikan pengembangan vaksin DNA untuk melawan virus corona baru dan akan segera mulai mengujinya pada hewan.

Saham Anges melonjak sebanyak 17 persen dalam perdagangan pagi di Tokyo, dibandingkan dengan kenaikan 5,3 persen di pasar yang lebih luas.

Anges, sebuah perusahaan penemuan obat yang diluncurkan dari Universitas Osaka, mengumumkan kolaborasinya dengan sekolah itu untuk mengembangkan vaksin virus corona pada 5 Maret.

Vaksin DNA diproduksi menggunakan virus yang tidak aktif dan dapat diproduksi lebih cepat dari vaksin berbasis protein, menurut pernyataan perusahaan.

Takara Bio Co bertanggung jawab atas produksi vaksin dan teknologi transfer gen Daicel Corp juga digunakan, kata pernyataan itu.

Perusahaan-perusahaan farmasi global berlomba untuk mengembangkan vaksin dan perawatan untuk virus corona, yang telah mencapai 350.000 kasus secara global dan mengakibatkan lebih dari 15.000 kematian.

Penyuntikan vaksin corona
Penyuntikan vaksin corona (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Di Jepang, pemimpin pasar Takeda Pharmaceutical Co sedang mengerjakan terapi turunan plasma, sementara bahan aktif di obat anti-flu Avigan Fujifilm Holdings Corp sedang diuji sebagai pengobatan di China. (Antaranews)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul KABAR Baik: Uji klinis III Avigan Terbukti Efektif Obati Pasien Covid-19, https://wartakota.tribunnews.com/2020/09/24/kabar-baik-uji-klinis-iii-avigan-terbukti-efektif-obati-pasien-covid-19?page=all.

Editor: Hertanto Soebijoto

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved