BPD Waowala Mitra Kritis Pemerintah Desa Waowala

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, upacara pelantikan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD) Waowala Periode 2019-2020 berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.

Adapun anggota BPD yang dilantik oleh Camat Ile Ape, Simon Emi Langoday adalah Abdulkarim Boli, Bernabas Berewung, Antonius Bunga Thomas, Abdulrahim Hide dan Margaretha Kewa.

Dalam sambutannya, Siprianus Puru selaku Ketua BPD Waowala Periode 2013-2019 menyampaikan ucapan profisiat kepada BPD Waowala yang telah terlantik.

• Kapolda NTT Cek Kesiapan Personil Pengamanan Pilkada di Wilayah Polres Manggarai

Ia juga menyampaikan bahwa BPD Waowala dan Pemerintah Desa adalah mitra bukan rival. BPD dan Pemerintah Desa Waowala hendaknya saling berkoordinasi dan saling mendukung dalam membangun desa.

Senada dengan Siprianus Puru, perwakilan BPD Waowala periode 2019-2020, Antonius Bunga Thomas menegaskan bahwa dalam menjalankan fungsinya antara lain, membahas dan menyepakati rancangan bersama, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa, dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa, BPD Waowala kritis terhadap Pemerintah Desa Waowala dan memberikan solusi terhadap persoalan-soalan desa.

• Ketua PGRI NTT : Banyak Guru Honorer Tidak Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan

"Jika BPD dan Pemerintah Desa oposisi maka yang terjadi adalah saling adu domba. Jika BPD dan pemerintah koalisi maka yang terjadi adalah masyarakat yang dirugikan karena kepentingan semata. Jika BPD adalah mitra kritis Pemerintah Desa maka yang terjadi adalah terwujudnya pembangunan desa yang relevan dengan kebutuhan masyarakat desa. Dengan demikian, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 dapat diwujudnyatakan dari desa," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut itu, lulusan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini juga mengimbau kepada masyarakat Desa Waowala untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana yang diamanatkan Bupati Lembata melalui Peraturan Bupati Lembata Nomor 50 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus 2019.

Ia berharap bahwa Edukasi New Normal yang telah dilaksanakan oleh Relawan Desa Waowala di Dusun I Rian Tobi (8/7) dan Dusun II Rian Ebak (8/7) hendaknya segera dilaksanakan untuk Dusun III Iyo Wewan dan Dusun IV Dua Lein.

Ia menyatakan bahwa Edukasi New Normal merupakan tindakan preventif yang perlu mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Waowala, tanpa terkecuali karena sangat sulit untuk membangun kesadaran sesama kita pada tingkat yang sama apalagi bagi yang masih menganggap sepele masalah global tersebut.

Camat Ile Ape, Simon Emi Langoday, menjelaskan BPD bukan pekerjaan sambilan, BPD adalah pekerjaan pokok; menjadi pelayan masyarakat.

"Anda berlima adalah tulang punggung sebuah aspirasi besar masyarakat yang disampaikan dalam suatu proses besar pembangunan di masyarakat, sehingga kalau ada anggota BPD yang beranggapan bahwa BPD adalah pekerjaan sambilan maka dia keliru," tegasnya.

Senada dengan Sprianus Puru dan Antonius Bunga Thomas, dia kembali menegaskan bahwa BPD dan Pemerintah Desa adalah mitra.

Bahwasannya BPD dan Pemerintah Desa tidak boleh terpengaruh oleh pihak tertentu yang berusaha mengadu domba kedua lembaga tersebut.

"Saya paling tidak simpatik dengan orang yang suka buat isu-isu yang tidak produktif, lalu akhirnya arah dan kebijakan pembangunan desa tergelincir," tambahnya.

Upacara ini ditutup dengan serah terima jabatan dari BPD Waowala Periode 2013-2019 ke BPD Waowala Periode 2020. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)