Kabar tokoh
Selain Sri Mulyani,2 Wanita Indonesia Ini Masuk Daftar Pebisnis Perempuan Paling Berpengaruh di Asia
Wah,ternyata tak hanya Sri Mulyani, dua wanita Indonesia ini juga masuk daftar pebisnis paling berpengaruh di Asia, siapa?
Pada tahun 2016, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) membeli saham mayoritas Nusa Satu Inti Artha, dengan nilai transaksi yang dirahasiakan.
Kendati saham mayoritas telah dimiliki pihak lain, Nabilah tetap menjabat sebagai COO Doku, perusahaan yang telah ia rintis sejak tahun 2005.
Pada tahun 2019, Doku telah menangani transaksi senilai Rp 63 triliun, atau lebih naik 50 persen dari nilai transaksi di tahun 2018.
Capaian ini menjadikan Doku salah satu layanan pembayaran kenamaan di Indonesia.
Saat ini, di tengah pandemi yang melanda Tanah Air, transaksi Doku semakin berkembang seiring dengan gaya hidup masyarakat yang beralih ke transaksi secara online.
Di sisi lain, Doku kini juga dikembangkan menjadi konsultan untuk berbagai bisnis online.
Wanita kedua asal Indonesia adalah Presiden Direktur Prodia Widyahusada Dewi Muliaty. Prodia merupakan laboratorium klinik terbesar di Indonesia.
Ia sedang menempuh pendidikan untuk memperoleh izin praktek apoteker pada tahun 1988.
Saat itu, Andi Wijaya, yang merupakan profesornya dan pendiri Prodia mempekerjakannya sebagai asisten manajer.
Dua dekade kemudian, Dewi menjadi Presiden Direktur Prodia dan mendorong ekspansi secara nasional, sehingga meningkatkan jumlah klinik dari 107 di tahun 2010 menjadi sebanyak 285 klinik saat ini.
Dewi juga meningkatkan kapasitas pengujian untuk penyakit autoimun dan penyakit lainnya, yang menyumbang hampir seperlima dari pendapatan tahun lalu.
Namun pada kinerja di semester I-2020 ini, Prodia mengalami penurunan penjualan sebesar 18 persen menjadi Rp 657 miliar.
Dewi dengan sigap memperbaiki kinerja perusahaan lewat layanan tes pengujian Covid-19 secara drive thru, di klinik atau rumah, yang hasilnya disampaikan secara online.
Selain itu, ada CEO Uniqlo Japan Maki Akaida. Ia telah menduduki jabatan strategis perusahaan sejak tahun 2001 ketika bergabung dengan Fast Retailing, induk usaha dari Uniqlo.
Ia pun telah ditunjuk oleh CEO Fast Retailing Tadashi Yanai, yang merupakan orang terkaya di Jepang, sebagai orang yang sangat memungkinkan menjadi penerusnya.