Berita Ekbis
Biostimulan Rangsang Pertumbuhan Tanaman, PT Oat Mitoku Agrio Kenalkan Atonik 6.0
hadir sebagai biostimulan untuk merangsang pertumbuhan tanaman, Atonik 6.0 L diperkenalkan oleh PT Oat Mitoku Agrio kepada masy
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM ,Intan Nuka
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hadir sebagai biostimulan untuk merangsang pertumbuhan tanaman, Atonik 6.0 L diperkenalkan oleh PT Oat Mitoku Agrio kepada masyarakat Kabupaten Kupang. Sosialisasi pengenalan produk berlangsung di Hotel Neo Aston, Kamis (17/9/2020) dan diikuti oleh para kepala desa dan kelompok tani di Kabupaten Kupang.
Gustaf Tamo Mbapa selaku pemrakarsa kegiatan menjelaskan, Atonik memiliki kualitas bagus. Atonik telah hadir lebih dari 40 tahun di Jawa dan Sumatera. PT Oat Mitoku Agrio sendiri sudah hadir di delapan kabupaten di NTT dan diperkirakan menyentuh kabupaten lainnya hingga tahun depan. "Atonik ini stimulan. Jadi, tetap ada perlakuan pupuk, imi cuma tambahan. Tapi, ada peningkatan produksi padi 25% dan jagung 59%," kata Gustaf. Nantinya, setiap kabupaten mengirim satu orang untuk diberi pelatihan di Jakarta. Sepulangnya mereka nanti, mereka akan berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk melakukan demplot. "Atonik ini bisa menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan produksi pertanian di NTT," pungkas pria yang pernah menjadi mantan Ketua PMKRI Kupang tahun 1999/2000 ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kupang Charles Panie mengungkapkan, petani di Kabupaten Kupang memiliki semangat untuk bertani. Ia berharap, sosialisasi ini bisa diikuti dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Kupang sehingga dapat bermanfaat untuk mendukung program Pemkab Kupang. Charles pun berharap sosialisasi ini berkelanjutan sehingga punya nilai tambah lebih. "Silakan bapak ibu bisa melihat; menilai. Apa jatuhkan pilihan, silakan. Saya dari PMD tidak bisa memaksa tapi bapak ibu bisa melihat untung-ruginya," kata Charles. Tak hanya itu, Charles berharap agar kiranya BUMDes bisa digunakan sebagai distributor produk Atonik di desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Pandapotan Siallagan yang mewakili Bupati Kupang untuk membuka acara berharap Atonik bisa meningkatkan produksi pertanian dan memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat. Pihaknya pun berupaya menerima berbagai teknologi yang akan diperkenalkan di Kabupaten Kupang. Senada dengan Kepala Dinas PMD, ia pun menyarankan agar PT Oat Mitoku Agrio bisa memberikan kepercayaan kepada BUMDes untuk melakukan pengaturan distribusi di wilayah Kabupaten Kupang.
Direktur PT Oat Mitoku Agrio Suryadi Jaya menjelaskan, Atonik bukanlah pupuk cair atau insektisida untuk membasmi hama, melainkan biostimulan yang ramah lingkungan. Produk dari Jepang ini telah mendapatkan sertifikat hak paten berbagai negara. Suryadi memaparkan, Atonik dapat meningkatkan aliran asimilasi fotosintesis dan meningkatkan penyerapan mineral. "Jadi nanti disiram dari atas sampai bawah, disemprot seluruhnya. Jangan hanya disiram di bawah saja atau di akar saja," imbau Suryadi.
Selain biostimulan, Atonik 6.0 L mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan perkembangan generatif, memperkuat perkecambahan, perakaran, pertumbuhan bunga, dan buah. Atonik juga mampu mengurangi dampak negatif stres pada tanaman seperti kekeringan, hujan lebat, hama, dan penyakit kerusakan akibat penggunaan pestisida. Atonik dapat meningkatkan resistensi terhadap stres, di mana peningkatan pembentukan lignin (senyawa pembentuk dinding sel) dan zat pelindung serta sel; dan jaringan lebih bertahan terhadap berbagai stres.
"Harapan kami dengan diterima di Kabupaten Kupang, kontribusi atonik yakni dapat membantu meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura Indonesia, membantu menyukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan, serta membantu meningkatkan taraf hidup petani Indonesia," tandas Suryadi.
Atonik 6.0 L dapat digunakan pada tanaman padi, jagung, tomat, bawang merah, dan cabe. Manfaat Atonik bagi tanaman padi antara lain membantu proses perakaran, mengurangi stres akibat pindah tanam, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan jumlah anakan, meningkatkan penyerapan pupuk oleh akar, menghijaukan warna daun, meningkatkan jumlah anakan produktif, menjaga agar daun tetap hijau, merangsang keluarnya malai secara serempak, memaksimalkan pengisian gabah, menanam bobot panen, tanaman lebih subur dan sehat, serta meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen.
Pada tanaman jagung, Atonik bermanfaat untuk meningkatkan panjang dan lingkar tongkol, bobot tongkol per tanaman, bobot biji kering per tongkol, dan bobot biji kering per hektar.Sementara itu, manfaat Atonik bagi tanaman tomat yakni meningkatkan tinggi tanaman, meningkatkan jumlah cabang, meningkatkan jumlah tandan bunga, serta meningkatkan kualitas dan hasil. Selain itu, penggunaan Atonik pada tanaman bawang merah akan meningkatkan tinggi tanaman, jumlah umbi, bobot 10 umbi, dan kulitas serta hasil bawang merah. Sedangkan perlakuan Atonik bagi tanaman cabe dapat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah cabang, mempercepat pembungaan, ukuran dan warna buah lebih seragam, meningkatkan hasil buah per tanaman, serta kualitas dan hasil cabe.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Atonik 6.0 L terbukti untuk meningkatkan hasil panen padi per hektar hingga 25%, bobot biji kering jagung 59%, bawang merah 13,5%, tomat 41%, kdan kentang 76%.
"Dengan begitu manfaatnya akan dirasakan langsung oleh petani. Terlebih Atonik 6.0 L ini dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman pangan diantaranya padi dan jagung. Sedangkan untuk jenis yanaman hortikultura, produk dapat digunakan pada tanaman bawang merah, tomat, cabai, dan kentang. Sedangkan, pada tanaman perkebunan, biostimulan ini dapat digunakan pada tanaman karet dan kakao," pungkas Suryadi.
Sementara itu, kegiatan sosialisasi ini disambut baik oleh semua para kepala desa yang hadir. Melkior Radja selaku Kepala Desa Pariti, Kecamatan Sulamu mengaku bersyukur karena adanya inovasi baru yang mendukung pertanian desa. "Semoga atonik bisa menambah daya tumbuh dan hasil yang ada," ujarnya.
"Kegiatan hari ini sangat menolong kami. Dengan adanya curah hujan sedikit, justru obat ini menetralkan semua tanaman, terutama yang hortikultura. Kami mohon PT ini segera siapkan tenaga lapangan untuk bisa sampai ke desa-desa," sambung Kepala Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Benny Kanuk.
Sebagai informasi, PT Oat Mitoku Agrio merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan pemasaran biostimulan tanaman dan pupuk. Salah satu produknya adalah Atonik 6.0 L yang tepau maduk ke Indonesia lebih dari 40 tahun, tepatnya sejak tahun 1979. Atonik 6.0 L merupakan biostimulan atau senyawa anorganik yang mampu menstimulasi proses alami, memengaruhi pertumbuhan, dan perkembangan tanaman. Keunggulan tersebutlah yang membedakan Atonik 6.0 L dengan pupuk cair, insektida, maupun fungisida yang beredar di pasaran. (cr1)
