Berita Ahok
Ahok Marah-marah Sampai Bongkar Kejanggalan Dalam Pertamina Hingga Usul Bubarkan Kementerian BUMN
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan sampaan Ahok kembali jadi sorotan
Ahok Marah-marah Sampai Bongkar Kejanggalan Dalam Pertamina Hingga Usul Bubarkan Kementerian BUMN
POS KUPANG.COM -- Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok perlahan mulai menemukan kejanggalan dalam tubuh direksi Pertamina
Hal itu juga membuat marah-marah sampai mengusulkan agar kementerian yang menaungi BUMN dibubarkan
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan sampaan Ahok kembali jadi sorotan.
Belum lama ini Ahok disebut sempat meluapkan emosi saat mengikuti rapat dengan direksi Pertamina
Kemarahan BTP tersebut terkait progres proyek kilang minyak dengan jajaran direksi.
Menurut Ahok, direksi dinilai lamban dalam merespons para investor terkait proses birokrasi salah satu proyek utama pemerintah tersebut.
• Gisella Anastasia Berpikir Rujuk dengan Gading Marten, Terang-terangan Bicara pada Wijin
• TURUT BERDUKA, Aktris Cantik Korea Oh In Hye Meninggal Dunia di Usia 36 Tahun! Diduga Bunuh Diri
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengungkapkan bahwa menurutnya direksi memang sengaja memancing kemarahannya.
Bahkan ia menyebutkan bahwa luapan emosinya tersebut dipakai untuk melaporkan tindakan dirinya di dalam rapat pada Presiden Jokowi.
Marahnya mantan wakil Gubernur DKI saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur tersebut diklaim bisa ia buktikan.
Ia menyebutkan banyak surat dari investor yang tak digubris selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Melihat bagaimana kinerja perusahaan di bawah Kementerian Badan Usahan Milik Negara (BUMN) akhirnya mengeluarkan statment mengejutkan.
Pria yang sering disapa Ahok tersebut mengusulkan untuk membubarkan Kemeterian BUMN.
Usul tersebut bukan tanpa alasan, namun Ahok mengatakan dirinya menemukan kejanggalan di dalam tata kelola perusahaan negara tersebut.
Menurutnya tata kelola dalam perusahaan-perusahaan selama ini tidak efisien.