Hanya Karena Kesal, Ibu Ini Nekad Habisi Anaknya Saat Belajar Online, Program Mendikbud Jadi Sorotan

David mengatakan, saat itu anaknya tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah. Korban saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1.

Editor: Frans Krowin
Dok. Kemendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim 

Hal ini terungkap setelah Satreskrim Polres Lebak melakukan penyelidikan. Kedua pelaku kemudian ditangkap di kediaman mereka di Jakarta.

Kepada penyidik, kedua pelaku yang berinisial IS dan LH, mengakui menganiayaa anak kandungnya hingga meninggal dunia di kontrakan mereka di Jakarta.

Karena panik, pelaku lantas membawa jenazah ke Kabupaten  Lebak untuk dikubur di sana. 

"Dibawa pakai sepeda motor, bonceng empat dengan mayat berikut anaknya satu lagi yang kembar," kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).

Kedua pelaku memutuskan membawa jenazah ke Cijaku di pelosok Banten lantaran di sana terdapat makam nenek korban.

Jenazah dibawa pada 26 Agustus 2020 sore, dan tiba di TPU Gunung Kendeng, Cijaku, sekitar pukul 18.00 WIB.

Untuk menggali lubang kubur, IS meminjam cangkul ke warga setempat. Cangkul inilah yang membuat jejaknya terungkap.

David mengatakan, penangkapan kedua pelaku berdasarkan informasi dari warga sekitar yang dipinjami cangkul beberapa waktu lalu.

IS dan LH kemudian ditangkap di kediamannya di Jakarta, Sabtu (12/9/2020).

Pihak polisi saat ini tengah memeriksa kedua pelaku untuk mendalami alasan membunuh anak kandung mereka. 

Setelah BLT Rp 600.000, Pemerintah Luncurkan BST Rp 500.000 di Bulan ini, Begini Cara Cek Namamu

Infobank 2020, Bank Christa Jaya Peringkat Pertama di Kelompok Aset Rp100 Miliar - Rp250 Miliar

Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan dengan jeratan Pasal 80 Ayat 3, UU No 35  Tahun 2104 Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Lerlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.

Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian dan warga Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten melakukan penggalian terhadap makam baru yang tiba-tiba muncul di TPU Gunung Keneng.

Makam digali setelah muncul kecurigaan lantaran tidak ada warga meninggal yang dimakamkan di TPU Gunung Keneng dalam beberapa pekan terakhir.

Saat penggalian mencapai setengah lubang, muncul anggota badan manusia dengan pakaian masih utuh. Hal ini sontak membuat heboh masyarakat setempat. 

Atas kasus tersebut, publik pun kini menyoroti kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang memberlakukan program pembelajaran jarak jauh (PJJ), program belajar dari rumah secara online. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunTimur.com: https://makassar.tribunnews.com/2020/09/15/kebijakan-mendikbud-nadiem-makarim-jadi-petaka-ibu-bunuh-anak-karena-susah-diajari-belajar-online?page=all

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved