Berita Titik Panas di NTT
44 Kecamatan Di NTT Terpantau Ada pada Tingkat Awas HTH
44 Wilayah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdeteksi dalam status Awas Hari Tanpa Hujan (HTH) dan memiliki prakiraan cur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM | KUPANG-44 Wilayah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdeteksi dalam status Awas Hari Tanpa Hujan (HTH) dan memiliki prakiraan curah hujan sangat rendah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, dari Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris S. Geru, SP., M.Si pada Kamis, 10/09/2020 menyampaikan, 44 kecamatan yang terpantau dalam status awas sebagai berikut:
Kabupaten Manggarai Timur: Kecamatan Lamba Leda,
Kabupaten Ngada: Kecamatan Wolomeze dan So'a.
Kabupaten Ende terpantau Kecamatan Maurole.
Kabupaten Sikka: Kecamatan Alok, Waigete dan mego
Kabupaten Lembata, Kecamatan Lebatukan, Buyasuri, Nubatukan dan Ile Ape.
Kabupaten Alor, Kecamatan Kabola dan Kecamatan Teluk Mutiara.
Kabupaten Sumba Timur meliputi Kecamatan Kambera, Kecamatan Kanatang, Paberiwai, Haharu, dan Kahaungu Eti
Kabupaten Sabu Raijua: Kecamatan Sabu barat dan Hawu Mahera
Kabupaten Rote Ndao: Kecamatan Pantai Baru, Rote Timur, Rote Barat Laut dan Rote Barat Daya.
Kota Kupang: Kecamatan Maulafa, Kelapa Lima, Kota Raja, Oebobo
Kabupaten Kupang: Kecamatan Amarasi Barat, Sulamu, Takari, Taebenu, dan Kupang Barat.
Kabupaten Timor Tengah Selatan: Kecamatan Amanuban Selatan, Amanuban Barat, Polen dan Kota Soe.
Kabupaten Timor Tengah Utara : Kecamatan Miomaffo Timur, Biboki Utara dan Insana,
Kabupaten Belu : Kecamatan Kakuluk Mesakh, Lasiolat, Atambua Selatan dan Kota Atambua.
Saat ini 100% dari total Zona Musim di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih berada dalam
periode musim kemarau berdasarkan analisis update 10 September 2020 oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.
• SBS Hormati Teguran Mendagri dan Siap Diperbaiki
Data HTH hingga update 10 September 2020 menunjukkan pada umumnya di NTT mengalami deret hari tanpa hujan Panjang (21 – 30 hari) hingga Ekstrem Panjang (>60
hari).
Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa beberapa daerah diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang lebih dari 90%.
Kedua kondisi di atas memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini.
• Ditegur Mendagri, Bakal Calon Bupati Belu, Willy Lay Siap Perbaiki Kedepannya

Minimnya curah hujan akan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
Selain itu juga, fenomena ini akan berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih dan meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran. (CR5)
