Berita Malaka Terkini
Tim Khusus Yayasan Pijar Timur Indonesia Siap Sambangi 15 Sekolah di Malaka, Simak YUK
Menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama antar kepala sekolah dari 15 sekolah dampingan Yayasan Pijar Timur Indonesia, dalam waktu dekat ini tim khu
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM I BETUN---Menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama antar kepala sekolah dari 15 sekolah dampingan Yayasan Pijar Timur Indonesia, dalam waktu dekat ini tim khusus akan menyambangi sekolah yang ada.
Maksud kehadiran tim ini untuk memonitoring program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Menstrual Hygiene Management (MHM) apakah berjalan sesuai dengan harapan atau belum.
Direktur Yayasan Pijar Timur Indonesia (YPTI) Vincentius Kia Beda menyampaikan ini hadapan para peserta kegiatan di Hotel Ramayana, Betun, Kamis (10/9).
Dijelaskan Vincentius, manajemen sekolah dampingan pada pertemuan beberapa waktu lalu, sudah berkomitmen untuk menerapkan program STBM dan MHM.
Terhadap komitmen ini, lanjut Vincen, saat ini tim akan melakukan monitoring sekolah. Tim akan melihat secara langsung kondisi objektif apakah penerapan pola hidup sehat sudah berjalan atau belum.
"Jadi tim gunakan pola pengamatan. Apakah WC-kamar mandi tersedia atau belum. Kalau tersedia apakah ada air, apakah ada saluran pembuangannya. Apakah ada tempat sampah, apakah ada tempat cuci tangan. Karena ini erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan," jelas Vincentius.
Sebelumnya, para Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) dan SMP khusus 15 sekolah di Kabupaten Malaka sepakati diterapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Menstrual Hygiene Management (MHM) di sekolah.
Kesepakatan ini berdasarkan hasil kesimpulan
dari pertemuan Koordinasi dan evaluasi pelaksanaan STBM dan MHM bagi guru dan komite SD-SMP Kabupaten Malaka yang difasilitasi Yayasan Pijar Timur yang bermitra dengan Plan Internasional Indonesia.
Direktur YPTI Vincentius Kia Beda di hadapan para peserta kegiatan di Hotel Ramayana, Betun, Rabu (17/6) menjelaskan, kegiatan tersebut untuk mengevaluasi pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Menstrual Hygiene Management (MHM) di sekolah yang sudah dilaksanakan selama ini.
Dalam pertemuan bersama ini, katanya, ada beberapa hal yang dibicarakan terkait dengan kesehatan di lingkungan sekolah. Hal ini berkenaan dengan pandemi covid19 dimana sangat rentan bagi para siswa.
Berkenaan dengan STBM, kata Vinsen, berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, di sekolah harus ada toilet yang berfungsi untuk laki-laki dan perempuan. Toilet yang sama harus bisa dipakai kaum penyandang disabilitas dan semua guru baik laki-laki maupun perempuan.
Selama ini, diakui Vinsen, jauh sebelumnya ada toilet orang melihat biasa-biasa saja dan dianggap remeh. Namun saat ini, toilet itu harga diri masyarakat.
Terkait pentingnya toilet, maka Yayasan Pijar Timur Indonesia yang saat ini dipimpinnya atas kerjasama dengan Plan Internasional Indonesia dan Pemkab Malaka mendukung 15 sekolah di Kabupaten Malaka untuk pembangunan toilet di sekolah masing-masing.
Bersamaan dengan pertemuan koordinasi dan evaluasi ini, pihak yayasan dan sekolah akan memastikan apakah toiletnya sudah dibangun atau belum. Selain itu, disepakati pula soal diaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) dan Jamban Sehat.(*)