Berita Ekbis
BRI Kupang Dorong Pembayaran Non Tunai di Pelabuhan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Kupang tengah mendorong transaksi non tunai di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM ǀ KUPANG - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Kupang tengah mendorong transaksi non tunai di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Melalui peluncuran pembayaran/pembelian tiket non tunai di Pelabuhan Pantai Baru Rote, Rabu (9/9/2020), para penumpang ferry di Kupang dan Rote dapat menggunakan uang elektronik BRI (Brizzi) atau kartu debet BRI ( Kartu ATM BRI ) untuk membeli tiket kapal.
“Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Ferry. Dengan menggunakan uang elektronik, pelayanan akan lebih cepat, pembayaran juga pas, petugas tidak kesulitan mencari kembalian berupa uang kecil. Terkadang kembalian uang kecil tidak ada akan merugikan pelanggan,” jelas Stefanus Juarto selaku Pemimpin Cabang Kupang kepada POS-KUPANG.COM melalui telepon dari Rote, Rabu (9/9/2020).
Stefanus menerangkan, pemakaian uang elektronik juga mencegah penyebaran Covid-19 dan memberikan edukasi masyarakat menggunakan cash less sesuai program pemerintah. Selain itu, Brizzi BRI tidak hanya dipakai untuk pembelian tiket ferry, tapi bisa dipakai juga di merchant lainnya untuk berbelanja. Bahkan, belanja di kantin kapal ferry pun bisa dilakukan menggunakan Brizzi BRI.
Cara mendapatkan uang elektronik ini cukup mudah. Pelanggan bisa mendapatkannya di Kantor BRI dan loket ASDP. Selanjutnya, pelanggan melakukan top up atau pengisian saldo baik di loket ASDP, BRI, dan Agen Brilink yang tersebar hampir di seluruh desa/kelurahan. Adapun Brizzi BRI adalah uang elekttonik yang memiliki fungsi seperti uang. Brizzi BRI tidak menggunakan PIN sebagai pengaman, oleh sebab itu harus disimpan seperti layaknya menyimpan uang.
Pembayaran/pembelian tiket non tunai ini baru diberlakukan di Pelabuhan Bolok Kupang dan Pelabuhan Pantai Baru Rote. Stefanus berujar, hal yang sama juga akan dilanjutkan di Alor,
Larantuka, Ende, Sabu, dan Aimere di Bajawa.
“Saya berharap, semakin banyak masyarakat menggunakan uang elektronik, maka memperkecil peredaran uang palsu. Selain itu, pelayanan publik juga semakin baik,” harapnya. (cr1)
