Kawal KIP Kuliah, TemanKIP Kunjungi Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Pendidikan memainkan peran yang sangat signifikan dalam konteks pembangunan nasional
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pendidikan memainkan peran yang sangat signifikan dalam konteks pembangunan nasional. Cita-cita pembangunan hanya akan tercapai jika cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terlaksana secara baik dan tepat.
Presiden Joko Widodo dalam rangka mewujudkan visi pendidikan Indonesia menekankan pentingnya kesetaraan kesempatan bagi setiap anak bangsa dalam mengakses pendidikan.
Dalam rangka mewujudkan visi kesetaraan pendidikan tersebut, pemerintahan Joko Widodo melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelontorkan dana sebesar Rp.4.1 triliun pada tahun ini dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
• Warga dan TNI Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlubang
Dana itu terbagi menjadi tiga skema yakni dana KIP-K 2020 untuk 200 ribu mahasiswa baru sebesar Rp.1.320 triliun, dana bidikmisi on going dan afirmasi perguruan tinggi untuk 267 ribu mahasiswa sebesar Rp.1.762 triliun, serta dana bantuan uang kuliah tunggal (UKT) bagi 400 ribu mahasiswa terdapak Covid-19 sebesar Rp.1.007 triliun.
Presiden Jokowi memerintahkan agar anggaran pendidikan yang besar itu tidak diselewengkan dan peruntukannya tepat sasaran. Karena itu ia meminta agar penyaluran dana KIP-K itu dikawal secara baik agar setiap anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan.
• Dhevall Leonardo Sudah Pergi, Karyanya Abadi
"Tentang program beasiswa, saya minta implementasi penyaluran KIP, KIP Kuliah dan beasiswa agar dikawal dengan baik sehingga tepat sasaran. Jangan sampai ada yang tidak sekolah gara-gara biaya," tandas Presiden Jokowi.
Dengan adanya program dana pendidikan melalui KIP-K ini presiden hendak menegaskan bahwa setiap anak Indonesia berhak untuk mendapat pendidikan yang layak dan karena itu negara berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan yang layak tersebut termasuk menyediakan biaya sekolah.
Kehadiran dan Kiprah TemanKIP di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Menanggapi perintah Presiden Jokowi untuk memastikan penyaluran dana KIP-K tepat sasaran, Staf Khusus Presiden Aminuddin Mar'uf menginisiasi lahirnya TemanKIP sebagai sebuah giat sosial guna memastikan dana tersebut sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.
Kehadiran TemanKIP, menurut Aminuddin, senafas dengan tujuan Presiden Jokowi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
"TemanKIP adalah sebuah kerja sosial untuk memastikan manfaat KIP Kuliah sampai pada mereka yang berhak. Sebagai langkah afirmatif pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Aminuddin.
TemanKIP merupakan sebuah program kolaborasi antara Staf Khusus Presiden RI Aminuddin Ma'ruf, Kemendikbud, dan Kementerian Agama.
Setiap relawan TemanKIP nantinya akan ditempatkan di seluruh kampus negeri maupun swasta agar memudahkan proses administrasi calon penerima dana KIP-K.
"Kami akan mendelegasikan koordinator di setiap kampus dari unsur mahasiswa untuk membantu memberikan informasi, pendampingan, dan pengaduan KIP-K. TemanKIP juga akan bersinergi dengan rektorat pendidikan tinggi," imbuhnya.
Sejauh ini Tim Staf Khusus Presiden telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa kampus di daerah guna memastikan dana KIP-K tersebut diterima oleh para mahasiswa yang paling membutuhkan.
Juventus Prima Yoris Kago, salah satu anggota Tim Staf Khusus Presiden wilayah Bali-Nusa Tenggara, misalnya telah berkunjung ke Universitas Timor yang secara administrasi terletak di kabupaten Timor Tengah Utara berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Kuota penerima KIP Kuliah yang diberikan ke Universitas Timor sebanyak 849 orang dan uang kuliah tunggal untuk mahasiswa semester 3, 5, dan 7 sebanyak 900 orang.
Menurut Juventus bantuan yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa di Universitas Timor merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa secara khusus di wilayah perbatasan Republik Indonesia.
"Saya kira Universitas Timor adalah gambaran dari wajah Indonesia di perbatasan dan itu tentu saja menjadi prioritas pemerintah," tandasnya.
"Ini artinya visi Presiden Jokowi untuk kesetaraan akses pendidikan telah menyentuh wilayah perbatasan kita dan saya kira Presiden bersungguh-sungguh untuk membangun dari pinggiran dengan membantu anak-anak yang kurang mampu melalui program KIP Kuliah," tutur Juventus.
Dalam konteks ini kehadiran TemanKIP menjadi penting dan mendesak selain untuk mengawal penyaluran dana tersebut juga memastikan agar dana tersebut sampai ke tangan-tangan yang paling membutuhkan.
Rektor Universitas Timor Dr. Ir. Stefanus Sio ketika menerima Tim Staf Khusus Presiden menyatakan bahwa kehadiran TemanKIP adalah hal yang sangat penting karena melihat langsung kondisi yang ada di masyarakat.
Menurutnya, dengan kehadiran TemanKIP negara sendiri hadir langsung dan melihat kondisi riil yang ada di masyarakat sedemikian sehingga pada gilirannya akses masyarakat di perbatasan kepada pendidikan tinggi semakin ditingkatkan.
"Saya apresiasi dan terimakasih karena TemanKIP bisa menjangkau langsung ke Universitas Timor di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Ini penting karena kehadiran TemanKIP menunjukkan rasa kepedulian negara yang langsung menyasar dan turun ke kampus-kampus," ujar Stefanus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)