Pukuli Anak Berulang Kali Lantaran Tak Paham Matematika, Ibu Ini Terpaksa Berurusan Dengan Polisi

Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan, pemukulan itu tidak berulang. Artinya, pemukulan terhadap anak oleh ibunya itu baru satu kali dilakukan.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Lantaran tak paham-paham saat diajari Matematika, ibu ini mencambuki anaknya berkali-kali 

Pukuli Anak Berulang Kali Lantaran Tak Paham Matematika, Ibu Ini Terpaksa Berurusan Dengan Polisi

POS-KUPANG.COM, MALANG - Seorang ibu berinisial MA di Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, kedapatan memukul anaknya yang masih berusia 8 tahun. Video pemukulan itu viral di media sosial.

MA memukul anaknya menggunakan selang karena tidak kunjung paham dengan materi matematika yang diajarkannya.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa berbagai pihak terkait dengan kasus itu.

Untuk memutuskan itu, pihaknya akan melakukan observasi melalui kerja sama dengan pemerintah desa setempat.

China Tak Henti-Hentinya Membantu Timor Leste, Ternyata Ada Kepentingan Lain Di Balik Itu, Oh Ya?

Turun Dari Pesawat, Duta Besar China Injak Punggung Para Pemuda, Ini Karpet Putih Negara Kiribati?

Timor Leste Jadi Negara, Tak Lepas Dari Peran Xanana Gusmao, Sang Jurnalis Yang Nekat Pikul Senjata!

"Kami siapkan tim untuk turun ke sana bersama dengan Pak Kades untuk memonitor," kata Tiksnarto, melalui sambungan telepon, Kamis (3/9/2020).

Andaru mengatakan, pihaknya sudah memeriksa korban, ibu korban yang melakukan pemukulan, ayah korban dan tetangga.

Andaru menilai, kasus itu tidak bisa disamakan dengan kasus kekerasan terhadap anak lainnya.

Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan, pemukulan itu tidak berulang. Artinya, pemukulan terhadap anak oleh ibunya itu baru satu kali dilakukan.

"Ini hal yang berbeda. Yang jelas bukan perilaku yang berulang," ujar dia.

Hal ini yang menyebabkan pihaknya belum memutuskan apakah kasus itu perlu ditangani secara hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.

Andaru melihat, antara anak dan ibu saling menyayangi. Bahkan, saat ibunya diperiksa, korban menangis.

Hal itu yang menyebabkan dirinya harus mengobservasi langsung untuk mengetahui apakah perbuatan itu tindak pidana atau hanya emosi sesaat seorang ibu kepada anaknya.

"Kalau kami tahan, belum tentu jadi yang lebih bermanfaat. Kami kedepankan asas pemanfaatan," kata dia. (*)

Artikel ini sebelumnya telah turun di Kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2020/09/03/16415781/ibu-pukul-anak-karena-diajari-matematika-tak-kunjung-paham-ini-kata-polisi?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved