Linus Lusi : Anak Bos Jangan Dididik Seperti Bos
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur ( NTT), Linus Lusi, mengatakan, anak bos jangan dididik seperti bos
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur ( NTT), Linus Lusi, dalam acara Ngobrol Asyik bersama Pos Kupang mengatakan, anak bos jangan dididik seperti bos.
"Anak bos jangan dididik seperti bos. Dia harus memulai dari bawah sehingga dia tahu proses pematangan diri. Disitu ketika kita meninggal kita tidak perlu khawatir" katanya pada Rabu (02/09/2020).
Dalam Ngobrol Asyik bertema "Seni Budaya Sebagai Pembentuk Karakter Siswa" tersebut Linus mengatakan, ketika ada benturan dan pergeseran nilai maka persepsi orangtua terhadap anak sudah bergeser.
• Pilkada 2020 - Dua Paket Bertarung di Sumba Timur
"Kenapa anak - anak kita tidak sama dengan orang - orang terdahulu Pendidikan kita ini kan lebih utama membentuk karakter untuk melahirkan sebuah ketangguhan pribadi anak" kata Linus.
Ia juga menambahkan, disemua sektor pendidikan dimulai dari dalam rumah.
"Kalau dari rumah pengaruh orangtua dalam menumbuhkembangkan karakter dan seni, sekolah mengasah lebih tajam dan mendesain mimpi anak kita dalam seni tanpa kehilangan karakter dan jati dirinya" jelas Linus.
• Ibu Korban Penikaman Mengaku Kaget dan Tak Percaya
Terkait karakter anak yang susah diatur dan sering dikatakan karakter tersebut sudah bawaan dari lahir Linus mengatakan, bayi dilahirkan itu ibaratnya seperti kertas putih. Ketika ia berinteraksi dengan dunia luar, berbenturan dengan berbagai hal maka jati dirinya terbentuk dari sana.
"Antara seni dan karakter ini benar - benar ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kalau berbicara tentang karakter ini adalah sesuatu yang pribadi sekali" tukasnya.
Sementara itu menanggapi pertanyaan tentang sikap anak yang kemudian orangtua melemparkan tanggung jawab ke guru dan guru kembali melemparkan ke orangtua, Linus menganalogikan anak sebagai bola.
"Ditengah hadirnya pandemi covid ini ibarat ditendang oleh gurunya, disambar oleh orangtuanya dia terputar tapi disisi lain dia mematahkan diri" jelasnya.
Lanjut Linus, mendidik anak harus dibenturkan pada sebuah masalah, anak diajarkan untuk menyelesaikan masalah.
"Kita harus hindari anak - anak kita bergantung pada orang - orang besar yang ada di sekitar kita" kata Linus
"Riset membuktikan bahwa anak - anak yang tangguh dan berhasil adalah anak - anak yang berhadapan dengan masalah, bertarung di jalanan" tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)