Timor Leste
Inilah 3 Kepentingan Tersembunyi China Bantu Timor Leste, Gelontorkan Bantuan ke Bumi Lorosae
China Tak Henti-Hentinya Membantu Timor Leste, Ternyata Ada Kepentingan Lain Di Balik Itu
POS-KUPANG.COM - Timor Leste memiliki hubungan dengan Australia.
Namun, di sisi lain, Timor Leste juga membangun hubungan diplomatik resmi dengan China sejak 2002.
Sejak melepaskan diri dari Indonesia, Bumi Lorosae memang membutuhkan banyak dukungan biaya untuk membangun negerinya.
Selama bertahun-tahun China telah hadir mendanai sejumlah bangunan di Timor Leste, termasuk Istana Kepresidenan, Kementerian Luar Negeri, markas besar dan pemukiman militer.
Menurut futuredirections.org.au, kedua negara ini juga menjalin hubungan militer, melalui penyediaan latihan.
• Timor Leste Jadi Negara, Tak Lepas Dari Peran Xanana Gusmao, Sang Jurnalis Yang Nekat Pikul Senjata!
Atas pengaruh dan niat baik tersebut, tahun 2014 Timor Leste memberikan dukungan China dan menolak kemerdekaan Taiwan.
Tahun 2006, Dr Ian Storey, yang kini menjadi Senior Fellow di ISEAS Yusof Ishak Institute, menjelaskan hubungan tersebut sebagai salah satu yang baik tetapi bukan sebagai sahabat.
Pasalnya, dikatakan China memiliki kepentingan terselubung di Bumi Lorosae.
China memiliki tiga kepentingan utama di negara baru tersebut:
Pertama untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara, kedua untuk membatasi ruang internasional Taiwan, dan terakhir untuk mendapatkan akses ke negara itu sumber daya alam.
Lebih lanjut menurut Dr Storey, Timor Leste tentu menghargai dukungan Beijing untuk kemerdekaan wilayah itu sejak 1975.
Sementara China melanjutkan pendekatan untuk membangun ikatan erat melalui sikap dermawan.
Timor-Leste tetap fleksibel dalam hubungan diplomatiknya, berusaha untuk membangun identitasnya melalui Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis.
Namun, seiring waktu, China memiliki kapasitas untuk memainkan peran penting dalam infrastruktur yang signifikan di Timor-Leste.
China menyediakan dan investasi yang sangat dibutuhkan melalui Belt and Road Initiative (BRI).