Masih Ingin Miliki Uang Pecahan Khusus Rp 75.000? Segera Daftar, BI Buka Kembali Penukaran

Bank Indonesia kembali membuka quota penukaran Uang Pecahan Khusus Edisi Kemendekaan.

Editor: Hermina Pello
Doc Prokompim Kota
EDISI KHUSUS -- Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore memamerkan uang edisi khusus Rp 75.000. 

POS-KUPANG. COM | JAKARTA - Bank Indonesia memperbanyak kuota penukaran uang pecahan khusus (UPK) Rp 75.000 individu mulai hari ini, Kamis (27/8/2020) karena tingginya animo masyarakat.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia , Onny Widjanarko mengatakan, penambahan kuota bakal dimulai pukul 14.00 WIB melalui tautan aplikasi berbasis website https://pintar. bi.go.id (PINTAR).

Artinya, masyarakat yang belum memiliki UPK 75 Tahun RI dapat kembali melakukan pemesanan hingga 30 September 2020 yang sebelumnya telah habis dipesan.

"Hal ini guna memperkuat jalur mekanisme kolektif yang telah dibuka pada 25 Agustus 2020 lalu sebagai respons terhadap animo masyarakat yang begitu besar," kata Onny dalam siaran pers, Kamis (27/8/2020).

Perlu diperhatikan, terdapat 3 persyaratan bagi masyarakat yang akan melakukan pemesanan UPK melalui jalur individu ini.

Ini 5 Bank Umum yang Melayani Penukaran Uang Rp 75 Ribu Edisi Khusus HUT RI, Ini Syarat dan Caranya

HORE, Bank Indonesia Luncurkan Uang Baru Edisi Khusus, Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia

\Syarat-syaratnya antara lain, merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan 1 KTP hanya berlaku untuk satu lembar UPK 75 Tahun RI.

"BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran di seluruh kantor BI untuk tetap menjalankan protokol Covid-19," pungkas Onny.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan, kuota penukaran individu bakal ditambah menjadi 600 penukar di kantor pusat BI, dari sebelumnya hanya dibatasi sekitar 300 orang penukar per hari.

Sementara di kantor BI daerah, kuota ditambah dari sebelumnya 150 penukar menjadi 300 penukar.

Namun, penukaran tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Uang baru edisi kemerdekaan ke-75 RI yang dirilis Bank Indonesia, Senin (18/8/2020)
Uang baru edisi kemerdekaan ke-75 RI yang dirilis Bank Indonesia, Senin (18/8/2020) (Bank Indonesia/handout)

"Mulai besok kita sudah mulai buka lagi untuk individu. Jadi besok kuotanya kita tambah 2 kali lipat. Kalau di Jakarta untuk individu sambil menerapkan protokol kesehatan, yaitu sehari sekarang 600, di daerah 300," kata Marlison dalam bincang uang Rp 75.000, Rabu (26/8/2020).

Adapun, realisasi penukaran uang hingga pukul 12.00 WIB pada Rabu (26/8/2020), telah mencapai 64.289 orang per bilyet, terdiri dari Individu 28.168 orang/bilyet dan kolektif 36.121 orang/bilyet.

Berdasarkan sebarannya, realisasi penukaran uang tertinggi berasal dari Jakarta, dengan jumlah 19.352 orang/bilyet.

Kemudian diikuti oleh Sumatera sebesar 14.775 orang/bilyet, Jawa 13.301 orang/bilyet, Sulampua 11.016 orang/bilyet, dan Kalimantan 5.845 orang/bilyet. 

Mekanisme Penukaran Uang

Penukaran uang itu dilakukan dengan mekanisme yang ditentukan yakni terlebih dulu mendaftar secara online di laman https://pintar.bi.go.id,.

Kemudian setelah mendapatkan antrean, bisa datang ke kantor BI terdekat dengan membawa kartu identitas (KTP) juga menyerahkan uang dengan nominal yang sama untuk ditukar uang khusus.

25 Tahun Sekali

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, perencanaan serta penentuan jumlah rupiah yang dicetak, khususnya Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, telah melalui koordinasi yang baik antara berbagai pihak, yakni BI, Kemenkeu, Kemensos, Kemensetneg, dan para ahli waris pahlawan.

"Pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI juga telah melalui berbagai perencanaan matang," ujarnya.

Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, uang peringatan kemerdekaan RI ini merupakan persembahan kebahagiaan kepada masyarakat Indonesia.

Dokumentasi--BI Akan Terbitkan Desain Gambar Uang Baru Pengunjung menunjuk gambar uang pecahan baru dengan desain gambar pahlawan melalui monitor komputer di Jakarta, Rabu (5/10/2016). Bank Indonesia (BI) akan segara mengeluarkan tujuh pecahan uang Rupiah kertas dan empat pecahan uang Rupiah logam dengan gambar pahlawan diantaranya gambar pahlawan nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp50.000, pahlawan nasional G.S.S.J Ratulangi sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp20.000, pahlawan nasional Frans Kaisipo sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp10.000 dan pahlawan nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp5.000. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Dokumentasi--BI Akan Terbitkan Desain Gambar Uang Baru Pengunjung menunjuk gambar uang pecahan baru dengan desain gambar pahlawan melalui monitor komputer di Jakarta, Rabu (5/10/2016). Bank Indonesia (BI) akan segara mengeluarkan tujuh pecahan uang Rupiah kertas dan empat pecahan uang Rupiah logam dengan gambar pahlawan diantaranya gambar pahlawan nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp50.000, pahlawan nasional G.S.S.J Ratulangi sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp20.000, pahlawan nasional Frans Kaisipo sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp10.000 dan pahlawan nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar rupiah kertas dengan pecahan Rp5.000. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) (Pos Kupang/ant)

Perry Warjiyo mengatakan, peluncuran tahun ini merupakan kali keempat setelah sebelumnya penerbitan peringatan Kemerdekaan ke-25 Tahun pada 1970, Kemerdekaan ke-45 Tahun pada 1990, dan Kemerdekaan ke-50 tahun pada 1995.

Perry Warjiyo juga mengatakan, Uang Peringatan Kemerdekaan RI akan dikeluarkan setiap 25 tahun sekali.

"Ke depan Insya Allah Uang Peringatan Kemerdekaan RI akan dikeluarkan setiap 25 tahun sekali," ujar Perry.

Penerbitan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI dikeluarkan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-75 sebagai wujud dalam mensyukuri anugerah kemerdekaan dan pencapaian hasil pembangunan Indonesia selama 75 tahun merdeka, simbol memperteguh kebinekaan dan optimisme menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang.

Tema besar dalam desain Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI yakni Mensyukuri Kemerdekaan, Memperteguh Kebinekaan, Menyongsong Masa Depan Gemilang.

Filosofi umum desain Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, yang dikutip dari siaran pers Bank Indonesia:

Mensyukuri Kemerdekaan

Tema ini digambarkan dengan peristiwa Pengibaran Bendera pada saat nproklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, gambar Proklamator Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta, serta gunungan yang memiliki filosofi pembuka dan permulaan lembaran baru.

Memperteguh Kebinekaan

Tema ini digambarkan dengan anak Indonesia menggunakan pakaian adat yang mewakili daerah barat, tengah, dan timur NKRI serta beragam kain motif kain Nusantara yaitu tenun Gringsing Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan, keanggunan, dan kesucian.

Menyongsong Masa Depan Gemilang

Tema ini digambarkan dengan Satelit Merah Putih sebagai jembatan komunikasi NKRI, peta Indonesia Emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global, serta anak Indonesia yang digambarkan sebagai SDM unggul di era Indonesia Maju.

Uang Rupiah Baru Rp 75.000 Edisi Khusus HUT ke-75 RI

Uang Edisi Khusus Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia bagian muka (bi.go.id)
Bagian Muka:

1. Gambar utama Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno - Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta;

2. gambar bunga Anggrek Bulan yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia yang akan berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang berbeda;

3. Hasil cetak yang akan terasa kasar apabila diraba pada bagian gambar utama pahlawan, dan tulisan nominal tujuh puluh lima ribu rupiah pada sisi muka uang;

4. Tanda air berupa gambar Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka “75” yang dapat diterawang; dan

5. gambar saling isi (rectoverso) dari logo Bank Indonesia yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya; dan

6. Hasil cetak yang memendar dalam 1 (satu) atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa:

a) gambar pengibaran bendera pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945;

b) gambar motif songket yang berasal dari daerah Sumatera Selatan; dan

c) jembatan Youtefa Papua.

Uang Edisi Khusus Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia Bagian BElakang (bi.go.id)
Bagian Belakang:

1. Gambar anak Indonesia menggunakan pakaian adat daerah;

2. Nomor seri yang meliputi 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka;

3. Hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba pada bagian anak Indonesia, peta Indonesia dalam bola dunia, dan tulisan “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI TUJUH PULUH LIMA RIBU RUPIAH”.

4. Tanda air berupa gambar Pahlawan Nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka “75” yang dapat diterawang; dan

5. gambar saling isi (rectoverso) dari logo Bank Indonesia yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya; dan

6. Hasil cetak yang memendar dalam 1 (satu) atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa:

a) gambar motif tenun Gringsing yang berasal dari Bali;

b) angka “75000”;

c) angka “75”;

d) bidang persegi empat yang berisi tulisan “NKRI”; dan

e) nomor seri yang meliputi 3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka.

 Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pukul 14.00 WIB Kuota Penukaran Uang Rp 75.000 Dibuka Lagi, Simak Persyaratannya", https://money.kompas.com/read/2020/08/27/114432026/pukul-1400-wib-kuota-penukaran-uang-rp-75000-dibuka-lagi-simak-persyaratannya?page=all#page2
Editor : Erlangga Djumena

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved