Baru 10 Bulan Jadi Menteri, Erick Thohir Sudah Ganti Banyak Bos BUMN: Bila Kinerja Jeblok Ya Dicopot

“Satu lagi, tidak ada lagi di rapat di kementerian yang namanya ada gift,” ujar Erick dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020).

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA) 

Baru 10 Bulan Jadi Menteri, Erick Thohir Sudah Ganti Banyak Bos BUMN: Bila Kinerja Jeblok Ya Dicopot

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Erick Tohir, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) kini semakin tegas.

Kendati belum lama mengemban tugas sebagai orang nomor satu di kementerian BUMN, namun langkah tegasnya kini demikian terasa.

Saat ini ia telah merombak hampir semua jajaran direksi pada perusahaan plat merah yang berada dibawah naungan kementerian tersebut.

Saat ini, ia kembali membuat pernyataan bernada ancaman akan mencopot bos-bos BUMN, bila kinerjanya jeblok maka akan dicopot.

Erick Thohir mengungkapkan itu ketika menghadiri acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020).

“Insya Allah saya yakini semua direksi BUMN, apalagi sekarang sudah hampir 90 persen lebih ada perubahan,” ujar Erick.

Kendati begitu, Erick Thohir menyebutkan bahwa masih ada beberapa bos yang masih menjabat sejak era menteri BUMN sebelum dirinya, Rini Soemarno, hingga kini belum diganti.

“Artinya, bahwa perubahan yang dilakukannya saat ini bukan berarti mengganti semua bos BUMN."

"Masih banyak pula direksi lama,  seperti di BRI masih dirut lama, lalu di Telkom masih direksi lama dirut-dirutnya, sampai sekarang belum diganti” kata mantan bos Inter Milan itu.

Maia Estianty Beri Perhatian Ekstra Masalah Seks pada Tiga Putranya Al, El Dan Dul, Sering Ngecek

Tak Diduga SNIPER TERBAIK DUNIA dari Indonesia, Hanya Lakukan 2 Misi, 1 Misi Rahasia di Timor Leste

Erick menegaskan, dalam pemilihan direksi dan komisaris BUMN tak ada lagi istilahlike and dislike. Semuanya berdasarkan Key Performance Indicator  (KPI).

“Kami beri kesempatan semua selama KPI dan transformasi termasuk GCG menjadi komitmen dari para pimpinan ini,” ucap dia.

Ia menandaskan akan mencopot direksi perusahaan pelat merah yang tak mau menerapkan Standar Manajemen Mutu ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). 

“Ini yang juga sudah saya minta Sesmen untuk melakukan pemantauan yang intensif terhadap target. Kalau sampai akhir tahun tidak dilakukan juga, ya dicopot aja direksinya,” ujar Erick dalam acara

Erick menambahkan, semua perusahaan pelat merah wajib menerapkan Standar Manajemen Mutu ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved