Belum Ada Laporan Kasus Kekeringan

Sekretaris BPBD Kabupaten TTS, Jusuf Alle mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kasus kekeringan

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Belum Ada Laporan Kasus Kekeringan
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten TTS, Otniel Neonane

POS-KUPANG.COM | SOE - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten TTS, Jusuf Alle mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kasus kekeringan dari desa maupun kelurahan. Kasus kekeringan di kabupaten TTS biasanya baru mulai terjadi pada bulan September.

" Sampai saat ini laporan kasus kekeringan belum ada yang masuk. Kita terus melakukan koordinasi dengan kecamatan maupun desa agar jika ada kasus kekeringan bisa langsung dilaporkan," ungkap Yusuf saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin (24/8/2020) siang.

12 Kecamatan di Malaka Mulai Mengalami Dampak Krisis Air Minum, Ini Solusi BPBD

Terkait antisipasi bilamana terjadi kasus kekeringan, Yusuf menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan satu unit mobil tangki air bersih untuk mendistribusikan air bersih ke titik-titik yang mengalami kekeringan.

Jika jumlah desa yang terdampak kekeringan banyak, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD Propinsi NTT untuk mendapatkan bantuan mobil tangki air.

Selain itu, BPBD Kabupaten TTS juga melakukan koordinasi dengan PDAM Soe terkait air bersih.

Kecelakaan Lalu Lintas di Atambua, Satu Orang Pengemudi Tewas

" Tahun sebelumnya kita sudah ada koordinasi dengan BPBD Propinsi NTT terkait bantuan mobil tangki air guna membantu proses pendistribusian air bersih. Jika laporan banyak yang masuk, nanti kita langsung koordinasi dengan pihak propinsi NTT," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten TTS, Otniel Neonane mengatakan, hingga saat ini dampak kekeringan belum terasa di kabupaten TTS.

Walau debit air permukaan mulai turun, namun debit yang ada masih bisa memenuhi kebutuhan iragasi.

" Untuk kita di TTS dampak kekeringan belum terasa," ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/8/2020) pagi.

Salah satu strategi Pemda TTS dalam memanfaatkan debit yang terbatas lanjut Otniel, di dataran rata bena dan Linamnutu yang biasanya ditanami dengan padi untuk MT II ganti dengan tanaman jagung.

Selain itu, Pemda TTS juga akan mengempang air di kali Nausunaf, Bena untuk memenuhi kebutuhan air di dataran rata bena.

" Untuk rata bena yang biasanya ditanami padi tahun ini kita coba untuk musim tanam II kita tanami dengan jagung. Kebutuhan air untuk tanaman jagung lebih sedikit jika kita bandingkan dengan tanaman padi sehingga kita optimis akan berhasil," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved