Virus corona

Kecewa Tak Dapat BLT Covid-19, Buruh di Aceh Kirim SOS ke Presiden, Media yang Digunakan Bikin Syok

Sebuah tindakan nekad dilakukan buruh di Aceh. Gara-gara tak dapat BLT Covid-19, mereka berani kirim SOS di sak semen ke presiden Jokowi

Editor: Adiana Ahmad
Serambi Indonesia
Buruh bangunan perlihatkan tulisan yang akan dikirim ke Presiden Jokowi 

Kecewa Tak Dapat BLT Covid-19, Buruh di Aceh Kirim SOS ke Presiden, Media yang Digunakan Bikin Syok

POS-KUPANG.COM- Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk bagi perekonomian dunia. Perusahaan-perusahaan terpaksa melakukan PHK besar-besar terhadap para pekerja.

Hal itu juga terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia kemudiam membuat kebijakan berupa bantuan langsung tunai ( BLT ) kepada para pekerja yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Namun tidak semua pekerja bisa menikmati bantun tersebut. 

Kecewa tidak dapat BLT sejumlah buruh bangunan di Aceh nekad mengirim SOS ke Presiden Jokowi. Yang menyita perhatian, tulisan itu dibuat di atas sak semen. 

Buruh bangunan adalah pihak yang paling terdampak Covid-19.

Mereka banyak yang menganggur.

Sementara kebutuhan dasar rumah tangga--seperti sembako, sewa tempat tinggal, tagihan listrik, dan lain-lain harus dipenuhi.

Darwin (57), buruh harian bangunan asal Kluet, Aceh Selatan, mengaku hidupnya yang memang sulit, semakin sulit di masa mewabahnya Covid-19 sejak awal 2020.

ANDA Perlu Tahu, Ini Deretan Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Hilang Pasca Covid-19

Dalam keterangan tertulis yang dikirim Safaruddin, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Darwin mengaku, tidak mendapatkan kompensasi dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 maupun BLT lainnya dari pemerintah.

“Pengeluaran tetap tinggi, cari uang semakin susah. Saya hanya mendengar saja ada dana corona yang besar untuk membantu masyarakat lemah. Tapi saya tak memperolehnya, baik BLT corona maupun BLT lainnya,” kata Darwin kepada Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, Safaruddin SH, di sela-sela mengecor bangunan di kawasan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (21/8/2020).

Pria yang akrab disapa Pak Wen itu, sudah puluhan tahun menjadi buruh bangunan.

Dia merantau ke Aceh Besar sejak 2005, usai tsunami.

Saat ini, Pak Wen bermukim di Desa Lampasi Engking, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.

“Saya bersama keluarga menyewa rumah di Lampasi Engking. KK saya terdaftar di Lampasi Engking. Tiga tahun lalu saya menyewa rumah di Ajun Jumpet. Saya terpaksa pindah-pindah tempat tinggal untuk mencari rumah sewa yang murah. Maklum, saya hanya buruh lepas,” tambah ayah tiga putra ini.

Tambah RJ Pasien Covid-19 Yang Meninggal Total 5 Pasien Covid-19 di Manggarai

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved