News
Adakah Amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? Ini Penjelasan Buya Yahya
Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.
Sedangkan Puasa Tasua dalam hadis Rasulullah bersabda: kalau saja aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan puasa tasua 9 Muharram.
Namun belum sampai tahun depan nabi Muhammad sudah wafat.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam ditanya, "Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?" Beliau bersabda, "Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan. (HR Bukhari)
Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan puasa Asyura yang paling populer.
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam:
Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, "Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya."
Dikutip dari laman almunawwar.net, doa berbuka puasa ada dua bacaan, dan bisa dipilih mana yang mudah untuk dihafalkan.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa berbuka puasa 1
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Terjemahannya, "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Doa berbuka puasa 2
"Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala."
Terjemahannya, "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
Itulah jadwal, keutamaan, dan niat puasa dan do'a berbuka puasa Ayyamul Bidh yang pada tanggal 13,14, dan 15 Syawal. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bolehkah Puasa Akhir Tahun Hijriah dan Awal Bulan Muharram 1442 H? Ini Penjelasan Buya Yahya