Menaker: Penganggur di Indonesia Terbanyak Sarjana, SMK dan SMA, Para Pekerja Umumnya Berijazah SMP

Untuk itu, Menaker mengupayakan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan cara pelatihan dan meningkatkan pendidikan.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (4/8/2020).(Dokumentasi Humas Kementerian Ketenagakerjaan) 

Menaker: Penganggur di Indonesia Terbanyak Sarjana, SMK dan SMA, Para Pekerja Umumnya Berijazah SMP

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Data tentang pengangguran di Indonesia, tersaji lengkap di Kementerian Tenaga Kerja Indonesia.

Dari data itu terungkap jumlah pengangguran di Tanah Air lengkap dengan latar belakang pendidikan masing-masing.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, kondisi pengangguran di Indonesia didominasi oleh orang yang berpendidikan tinggi.

Sedangkan yang saat ini terserap di dunia kerja adalah sebanyak 56 persen, adalah orang-orang berpendidikan SMP ke bawah.

"Sementara, mereka yang nganggur, ini kebalikannya justru pendidikan yang lebih tinggi, SMK, perguruan tinggi, dan diploma. Yang bekerja pendidikannya rendah, yang nganggur justru pendidikannya tinggi. Ini ironi," ucapnya secara virtual, Jumat (14/8/2020).

Untuk itu, Menaker mengupayakan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan cara pelatihan dan meningkatkan pendidikan.

WASPADA! Pembobol ATM Incar Tabungan Anda, Pura-Pura Jadi Pegawai Bank, Lalu Minta Nomor Rekening

Pria Bersepeda Motor Remas Payudara Perempuan Pendorong Kereta Bayi, Kata Saksi: Korban Masih Trauma

Pimpinan KPK Ungkap Fakta Soal Cekcok di Pesawat: Mumtaz Rais Tahu Kalau Saya Laporkan Ke Polisi

"Kita akan dapat bonus demografi sampai tahun 2030 puncaknya. (Ini) harus ada percepatan. Caranya percepatan adalah melalui peningkatan sumber daya manusia, penguatan pendidikan, dan pelatihan vokasi," ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tahun depan persentase pengangguran diproyeksi akan berada di kisaran 7,7 persen hingga 9,1 persen. Sementara itu, persentase kemiskinan diperkirakan sebesar 9,2 persen hingga 9,7 persen.

"Dengan menekankan pada penurunan kelompok kemiskinan ekstrem, tingkat ketimpangan di kisaran 0,377-0,379, serta indeks pembangunan kualitas manusia (IPM) di kisaran 72,78-72,95," ujar Presiden Jokowi ketika memberikan pidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2021 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, hari ini.

Jokowi mengatakan, target-target tersebut harapannya dapat tercapai dengan RAPBN 2021 yang diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi virus corona (Covid-19). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Menaker Yang Menganggur Justeru Pendidikannya Tinggi Ini Ironi: https://money.kompas.com/read/2020/08/15/090600926/menaker-yang-menganggur-justru-pendidikannya-tinggi-ini-ironi

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved