Renungan Harian Katolik

Memberkati dan Memiliki Perspektif Anak

Khalil Gibran menulis, “Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.”

Editor: Agustinus Sape
Facebook/Florens Maxi Un Bria
RD Maxi Un Bria 

Renungan Harian Katolik, Sabtu 15 Agustus 2020

Memberkati dan Memiliki Perspektif Anak

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Khalil Gibran menulis, “Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.”

Setiap anak kecil yang polos dan murni jiwanya, menjadi perhatian orangtua. Mereka disayang dan didoakan agar bertumbuh sehat, gembira dan menjadi dirinya sendiri.

Anak-anak adalah harapan keluarga, gereja, masyarakat dan negara. Karena itu, para orangtua dan pendidik terpanggil untuk memberikan perhatian dan pendampingan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Betapa bahagianya anak-anak yang bertumbuh dalam kasih sayang, perhatian, pendidikan nilai, dan asupan gizi yang tercukupkan bagi hidup dan pembentukan kharakter diri mereka.

Dalam perspektif inilah kita bisa memahami mengapa para orangtua di zaman Yesus membawakan anak-anak mereka agar diberkati Yesus?

Bukankah setiap orangtua mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya?

Bukankah pula setiap orangtua mengharapkan anak-anaknya diberkati dan dilindungi Tuhan?

Yesus dalam karya pastoralnya memberikan perhatian bagi anak-anak. Ia mengingatkan para murid agar tidak menghalang-halangi anak-anak yang mau datang kepada-Nya.

“Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti itulah yang punya Kerajaan Surga” ( Matius 19 :14 ).

Baik Yesus maupun para orangtua yang menyaksikan sikap beberapa murid yang tampaknya sedang berusaha menghalang-halangi anak-anak yang ingin mendekati Yesus, tentu saja prihatin karena ternyata tidak semua murid memiliki perspektif tentang pentingnya memberikan perhatian bagi anak-anak.

Untuk memberikan pencerahan secara menyeluruh baik kepada para murid maupun kepada para orangtua yang hadir, Yesus menegaskan bahwa anak-anak kecil yang polos dan berjiwa murni adalah pemilik Kerajaan Surga.

Dengan demikian, setiap orangtua dan kita semua dipanggil untuk memberikan perhatian yang lebih bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sebab anak-anak adalah aset keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa.

Lebih dari itu, kita juga dapat belajar dari kehadiran setiap anak tentang kepolosan, kejujuran, keterbukaan, kemurnian jiwa dan yang terbuka mengharapkan andil orangtua dan sesama dalam pertumbuhan, sebagai nilia-nilai hidup yang seharusnya dikembangkan dalam interaksi sosial dimana pun kita berada.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved