Buku Ontologi Puisi Siswa SMP di Kabupaten Kupang dilaunching Gubernur NTT : Kami Bangga

Buku Ontologi Puisi "Terimakasih untuk cintamu" yang ditulis oleh siswa SMP Negeri 6 Nekamese Kabupaten Kupang resmi diluncurkan

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Chatrin Mey Padakari (14) dan Serli Sintike Tasey (13), dua dari enam siswa SMP Negeri 6 Nekamese yang menulis untuk Buku Ontologi Puisi "Terimakasih untuk cintamu". 

Buku Ontologi Puisi Siswa SMP di Kabupaten Kupang dilaunching Gubernur NTT : Kami Bangga 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Buku Ontologi Puisi "Terimakasih untuk cintamu" yang ditulis oleh siswa SMP Negeri 6 Nekamese Kabupaten Kupang resmi diluncurkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat pada Sabtu (15/8). 

Peluncuran buku tersebut dilaksanakan dalam perayaan peringatan ulang tahun SMP Negeri 6 Nekamese ke-9 yang berlangsung di halaman sekolah, Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang NTT. 

Dalam kesempatan tersebut diluncurkan tiga buku, termasuk dua buku lainnya karya guru SMP Negeri 6 Nekamese yakni Workshop Bersehati "Trik Jitu Membuat Penelitian Tindakan Kelas" oleh Yulianti Pulungtana dan buku Hikmat Mengelola Konflik oleh Erykh Lisnahan. 

Chatrin Mey Padakari (14) dan Serli Sintike Tasey (13), dua dari enam anak yang menyumbangkan naskah puisi untuk buku ontologi puisi itu mengaku senang sekaligus bangga. 

Pasalnya, karya yang dihasilkan mereka setelah menekuni kelas literasi itu diluncurkan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat bertepatan dengan peringatan ulang tahun sekolah mereka. 

"Bahagia sekali kaka. Kami senang juga bangga. Buku itu diluncurkan oleh Bapak Gubernur," ujar mereka saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Sabtu (15/8). 

Chatryn yang saat ini duduk di kelas VIII-A berkisah, awalnya mereka rutin menulis untuk kelas literasi yang dilaksanakan seminggu sekali di sekolah itu. Hasil tulisan itu kata Chatryn kemudian dipilih dan disortir untuk dibukukan. Sementara puisi-puisi yang ditulis Chatryn mengambil tema lingkungan dan sosial. Demikian pula Sherly, ia banyak menulis puisi dengan tema hubungan keluarga. 

"Saat ibu guru minta kami untuk menulis agar diterbitkan kami bersemangat karena kami memang senang menulis dan sudah ikut kelas literasi," ujar Sherly. 

Siswi kelas VIII-B itu mengaku menulis lebih dari belasan puisi untuk buku ontologi tersebut. 

Sementara itu, proses kreatif buku yang dihasilkan oleh para siswa menurut Kepala SMP Negeri 6 Nekamese Yulianti Pulungtana berproses sekitar 9 bulan. Proses kreatif tersebut dimulai pada Oktober 2019 silam. 

Ia menceritakan, awalnya semangat literasi dimulai dari para guru. "Yang kami lakukan sampai anak anak bisa menghasilkan ontologi puisi pertama itu kami mulai dulu dari guru. Guru mau anaknya bisa menciptakan sesuatu dan menghasilkan karya," kata Yulianti Pulungtana. 

Guru guru yang memiliki perhatian untuk literasi dengan tekun membimbing para siswa untuk membuat puisi dan karya tulis sederhana. Selain itu, untuk mendukung hal itu, pihak sekolah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang menaruh perhatian pada literasi dan sastra seperti akademisi dan sastrawan Dr Marsel Robot serta pengawas mata pelajaran bahasa Indonesia SMP di kabupaten Kupang serta pembimbing jurnalistik Kriapinua Belang Niron. 

Mereka menyediakan Kelas jurnalistik ayo menulis dan mengundang para praktisi untuk membagikan teknik menulis kepada para siswa. 

Dari kelas jurnalistik tersebut, karya yang dihasilkan para siswa kemudian dikumpulkan dan disortir. Selain berbagi ilmu dan memberi bimbingan, mereka juga memberikan apresiasi yang besar kepada para siswa. 

"Mereka memberikan apresiasi yang luar biasa untuk anak anak. Jadi kami berharap karya anak ini mendapat tempat bagi anak anak seusia mereka dan orang tua masyarakat di NTT," katanya. 

Keterlibatan Gubernur dan seluruh stakeholder dalam mendukung literasi siswa dan sekolah menurut Yulianti menjadi pelecut semangat terhadap anak anak untuk  menghasilkan karya dalam bentuk buku lagi. Ia mengaku, saat ini para siswa sedang dalam proses mengerjakan ontologi yang kedua. 

"Kami bersyukur, tidak disangka. Awalnya Pak Gub minta ketemu langsung setelah kami meminta audiensi. Beliau melihat hal yang luar biasa dari anak anak. Semangat anak anak ini katanya bisa membangun NTT lebih baik," ujar Yulianti. 

Polisi Lidik Kebakaran Cagar Alam Wae Wuul Kabupaten Mabar

Bupati Kodi Mete, Sumba Barat Daya Kembali Zona Hijau

Prediksi Man City vs Lyon Liga Champions Malam Ini, The Citizens Diunggulkan, Tapi Awas Tergelincir!

Sekolah, kata Yulianti, siap untuk mendukung restorasi pendidikan yang diproyeksikan Pemerintah Provinsi NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong ) 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved