News

Sedih, Kepala Bocah Ini Terus Membesar karena Tumor Butuh Biaya untuk Operasi, Anda Peduli?

Kemudian, tahun 2018 lalu berkat bantuan Pater Marsel Barus, anak Nadia dibawa ke Rumah Sakit di Surabaya.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
OPERASI--Dokter Satgas Yonif 743/PSY, dr. Aries Hasan Basri dibantu tamtama kesehatan Pos Salore Praka Ikhwan saat melakukan operasi tumor yang dialami Sisilia Kali di RST Atambua, Minggu (7/10/2018). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo

POS KUPANG, COM, RUTENG - Seorang anak Balita bernama Nadia Olga Saputri berusia 3 tahun warga Desa Pong Lengor, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai menderita dua tumor di bagian kepala dan pinggang.

Pemerhati sekaligus keluarga Anak Nadia, Edy Suwardi kepada Pos Kupang, Rabu (12/8) mengatakan, penyakit yang diderita anak Nadia ini sejak dari lahir.

Kemudian, tahun 2018 lalu berkat bantuan Pater Marsel Barus, anak Nadia dibawa ke Rumah Sakit di Surabaya.

Selain itu juga, berkat dukungan donatur yang membantu dari KSP Florette dan beberapa orang donatur yang merasa kasihan sehingga langsung memberikan bantuan tunai dengan transfer ke rekening bank milik Omanya, Yusdia Subur.

"Sebelumnya dulu saya juga usahakan, saya urus semua dokumen mereka lalu saya dan teman dari Aimere, Manaby Shammy Lucky posting di Medsos, sehingga Pater Marsel Barus merasa iba dan membawa anak Nadia ke RS RKZ Surabaya," tutur Edy.

Edy mengatakan, karena itu anak Nadia sudah dioperasi. "Sudah dioperasi atas jasa baik dari Pater Marsel Barus dan para donatur lainnya. Namun untuk tumor yang di bagian belakang sudah sembuh, tapi bagian kepalanya masih sakit sampai sekarang.

"Untuk bisa keluar cairan yang ada di kepalanya dokter memasukan selang lalu bagian tubuhnya dibelah sehingga selang ada didalam kulitnya masuk ke saluran kencing. Itu hari kalau operasi kepalanya memang membutuhkan biaya yang sangat mahal,"kata Edy.

Dikatakan Edy, hingga kini kepalanya masih besar, waktu di Surabaya dokter sampaikan kontrol lanjutannya di Flores. Namun sampai dengan saat ini tidak bisa kontrol lanjutan karena terkendala tidak ada biaya lagi dari orangtua dan keluarga karena keadaan ekonomi.

"Jadi kepalanya masih besar dan masih sakit, dulu kalau kita pegang elastis kepalanya. Sekarang bagaimana bisa pergi kontrol ke dokter karena masalah biaya, selama ini hanya ikut Posyandu bidan dan perawat tidak bisa bantu, tapi bantu sesuai dengan kemampuan mereka,"ungkap Edy.

Ia mengatakan, sejak dari bayi kedua orangtuanya pergi merantau di Sulawesi. Sehingga sejak kecil anak Nadia tinggal bersama Omanya Yusdia Subur, sementara Omanya juga sudah ditinggal oleh suaminya sudah puluhan tahun lalu.

Dikatakan, sejak anak Nadia dibawa untuk operasi di RKZ Surabaya baik biaya penginapan di Bakti Luhur dan semua biaya pengobatan serta transport ditanggung oleh Ordo dibawah Koordinir Pater Marsel Barus.

Sementara dari Pemerintah Daerah tidak pernah membantu.

"Ini yang kami rasa kecewa, sampai sekarang dari Pemerintah Daerah tidak pernah beri bantuan sedikit pun buat anak Nadia ini. Saya sebagai pemerhati apalagi tetangga kampung sangat kasihan juga dengan keadaan ekonomi dari sang Oma dan keluarganya,"ungkap Edy. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved