Petinggi Kopassus Menyamar Jadi Penjual Buah, Sempat Ditembaki Teman Sendiri, Tapi Untungnya Lolos

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk cari informasi di lapangan, yang nantinya jadi bahan paling penting tentukan keputusan

Editor: Frans Krowin
POS KUPANG/TENI JENAHAS
Warga Bestobe, Desa Subun, Kecamatan Insana, Kabupaten TTU menjual buah-buahan di pinggir jalan Timor Raya, Senin (5/62017). 

Petinggi Kopassus Menyamar Jadi Penjual Buah, Sempat Ditembaki Teman Sendiri, Tapi Untungnya Lolos 

POS-KUPANG.COM - Ini kisah penyamaran paling sukses di lingkungan Kopassus. Kisahnya sempat menjadi trending topik di media sosial (medsos). Anda mungkin akan terkagum-kagum bila mendengarnya. 

Itulah sepenggal  pengalaman seorang petinggi Kopassus ketika menghadapi musuh militer yang tak akan pernah ia lupakan.

Kisah selengkapnya dilansir TribunJatim.com dari Intisari sebagaimana diwartakan pos-kupang.com edisi hari ini.

Begini kisahnya. 

Anggota Kopassus ini melakukan penyamaran selama satu tahun di desa musuh.

Sosok anggota ini adalah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya).

Selama setahun Sersan Badri menyamar jadi pedagang durian, lalu ia tinggal di desa musuh.

Penyamaran intelijen Kopassus itu berisiko tinggi, karena apabila ketahuan bisa kehilangan nyawa.

Pasar Wairkoja Diresmikan, Bupati Robby dan Pedagang Senang

Manggarai Kembali Ke Zona Merah Covid-19, Bawaslu Imbau Para Bakal Paslon Patuhi Protokol Kesehatan

tribunnews
ILUSTRASI - Anggota TNI dari Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012 (fidel ali/kompas.com)

Kala itu Badri mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.

Peristiwa ini terjadi pada 2003.

Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk cari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah keputusan.

Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.

Sampai kini hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, diantaranya Kopassus yang keberadaannya sulit diungkap.

Bagi pasukan intelijen, kerahasiaan merupakan 'napas utama'.

Berkat informasi intelijen tempur pasukan elit TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.

Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.

Kisah-kisah menarik pasukan elit Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.

Seperti kemampuan intelijen tempur yang tak diragukan lagi.

Satu di antaranya kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.

Apel HUT ke-75 RI di Sumba Timur Dipusatkan di Halaman Kantor Bupati

KRONOLOGI Lengkap Suami Bunuh Istri, Usai Tikam Istri, Jhony Duduk Terkulai Lemas Jaga Jasad Istri

tribunnews
Ilustrasi Pasukan Kopassus dan peranannya terhadap negara Indonesia (Suar.ID)

Sabar, Penyamaran Satu Tahun

Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.

Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret.

tribunnews
Ilustrasi Kopassus saat jalani misi di negeri berkonflik (surabaya.tribunnews.com)

Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah.

Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

tribunnews
Penjual durian (Intisari)

Pengalaman tak terduga

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri.

Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.

tribunnews
Pasukan SAS dan Kopassus (TribunJambi.com)

Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.

Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.

Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.

tribunnews
Sat-81 Gultor Kopassus (Istimewa via TribunJatim.com)

Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.

Ini merupakan satu di antara bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM.

Yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

tribunnews
Ilustrasi Misterius (istimewa)

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

tribunnews
Pertaruhan Kopassus Bebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia, Sasaran yang Tak Pasti hingga Info Minim (Istimewa via TribunJabar/ MyShip)

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM .

Senjata itu berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh  Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak.

Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Kedoknya Penjual Durian, Tak Disangka Orang Ini Adalah Anggota Kopassus dengan Jabatan Bukan Kaleng-Kaleng Menyusup ke Wiayah Berbagaya Demi Misi Ini: https://jatim.tribunnews.com/2020/08/10/misi-tegang-anggota-kopassus-jabatan-tak-main-main-kawan-sendiri-terkecoh-kedok-jual-durian-sukses?page=all

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved