DPRD Sumba Timur Pertanyakan Rapid Test

DPRD Kabupaten Sumba Timur mempertanyakan prosedur rapid test dan juga harga rapid test di Sumba Timur bagi masyarakat

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Bupati Sumba Timur , Drs. Gidion Mbilijora,M.Si , 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Pihak DPRD Kabupaten Sumba Timur mempertanyakan prosedur rapid test dan juga harga rapid test di Sumba Timur bagi masyarakat. Harga rapid test dinilai memberatkan masyarakat.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda, Kamis (13/8/2020).

Menurut Ayub, ada informasi bahwa biaya untuk rapid test tinggi dan memberatkan masyarakat terutama bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar NTT.

Kapan Berakhir Penertiban Pedagang Geliting?

" Karena itu, kita mohon penjelasan pemerintah soal hal ini sehingga informasi ke masyarakat bisa jelas," kata Ayub.

Dijelaskan, selain rapid test, biaya tes PCR juga perlu diinformasikan secara jelas kepada masyarakat.

"Kalau perjalanan di dalam wilayah NTT memang tidak perlu rapid test atau tes swab, hanya menggunakan aplikasi Indonesia Health Alert Card," katanya.

Krisis Koalisi Pada Pilkada di NTT

Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si mengatakan, untuk biaya rapid test telah ditetapkan biaya Rp 150.000 sedangkan untuk tes PCR sebesar Rp 1,5 juta.

"Ini biaya yang telah ditetapkan baik untuk pemeriksaan rapid test maupun PCR," kata Gidion. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved