Ledakan Dahsyat di Beirut

Ledakan Dahsyat di Beirut, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan Kabinetnya Mengundurkan Diri

Bentuk tanggung jawab moral, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan kabinetnya mengundurkan diri pasca ledakan di Beirut, Ibukota Lebanon.

Editor: Adiana Ahmad
JAWAB AMRO / AFP)
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab mengundurkan diri 

Ledakan Dahsyat di Beirut, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan kabinetnya Mengundurkan Diri

POS-KUPANG.COM, BEIRUT - Sikap seorang negarawan ditunjukkan Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab. 

Ia menyatakan mengundurkan diri pada Senin (10/8/2020) pasca ledakan dahsyat di Kota Beirut yang menewaskan ratusan orang dan menyebabkan ribuan lain luka-luka.

Tidak hanya Diab, seluruh anggota kabinetnya juga mengundurkan diri sebagai pertanggung jawaban moral atas peristiwa berdarah tersebut.

Hassan Diab merupakan perdana menteri kedua Lebanon yang mengundurkan diri dalam 10 bulan terakhir.

Pengunduran diri dilakukan ketika rakyat turun ke jalan, meminta pertanggungjawaban Diab dan pemerintahannya atas peristiwa ledakan dahsyat di pelabuhan kota Beirut, Selasa (4/8/2020).

KETERLALUAN! Dunia Prihatin,Mantan Petinggi Israel Rayakan Ledakan Dahsyat Beirut: Hadiah dari Tuhan

Rakyat marah dan menuding ada kelalain pemerintah dalam peristiwa itu.

"Hari ini kami mendengarkan rakyat dan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungjawaban atas bencana yang tersimpan selama 7 tahun," kata Diab dalam pidato di televisi dikutip dari AFP.

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, <a href='https://kupang.tribunnews.com/tag/beirut' title='Beirut'>Beirut</a>, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'.

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'. (STR / AFP)

"Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintah," lanjutnya.

Ia mengatakan, tragedi tersebut akibat pemerintahan yang didominasi mantan panglima perang saudara 1975-1990 dan kerabat-kerabatnya, selama 30 tahun.

Dubes RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y Tohari: Beirut Sudah Tenang dan Tidak Panik

"Korupsi mereka menciptakan tragedi ini," tambahnya.

Hassan Diab diangkat jadi PM Lebanon pada Desember 2019. Diab merupakan PM Lebanon kedua yang mengundurkan diri dalam 10 bulan terakhir.

Peristiwa yang menyita perhatian dunia itu, mengakibatkan 150 orang lebih meninggal dunia dan 6 ribu jiwa terluka, dan 20 orang dilaporkan hilang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved