Rayakan Hari Konservasi Alam Nasional 2020, BBKSDA NTT Aksi Bersih Sampah di TWA Camplong

Anda harus beradab. Kita harus beradab. Hari ini kita bersih-bersih. Bersih itu salah satu adab," jelas Timbul.

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Hari Konservasi Alam Nasional di Provinsi NTT dilakukan dengan Aksi Bersih Sampah di Taman Wisata Alam Camplong, Senin (10/8/2020) 

Rayakan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020, BBKSDA NTT Aksi Bersih Sampah di TWA Camplong

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Konservasi sumber daya alam merupakan upaya serius yang digalakkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Guna mengampanyekan pelestarian sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat, Balai Besar Konserbasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) merayakan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dengan melakukan aksi bersih sampai.

Pembersihan sampah di Taman Wisata Alam (TWA) Camplong, Senin (10/8/2020) merupakah salah satu upaya kampanye konservasi, edukasi kepada masyarakat terutama masyarakat sekitar kawasan dan para pengunjung agar menyadari bahwa kawasan wisata alam harus identik dengan keindahan, kebersihan, dan kenyamanan.

Kepala BBKSDA NTT Ir Timbul Batubara MSi menjelaskan, tanggal 10 Agustus merupakan puncak HKAN yang dirayakan setiap tahun. Tema HKAN 2020 yaitu Nagara Rimba Nusa, Merawat Peradaban, Menjaga Alam. "Adab adalah kata kuncinya. Anda harus beradab. Kita harus beradab. Hari ini kita bersih-bersih. Bersih itu salah satu adab," jelas Timbul.

Ia berharap, masyarakat tidak sekadar membiarkan sampah berserakan dimana-mana, mengangkutnya, dan membiarkan pola tersebut berulang. Perlu ada strategi agar masyarakat tidak sembarang membuang sampah, diantaranya membuat pengumuman, sosialisasi, bahkan menggerakkan masyarakat.

Sementara itu, kegiatan HKAN 2020 di NTT ini dihadiri oleh lebih kurang 200 peserta yang terdiri dari pegawai BBKSDA NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang, anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMT), kader konservasi, para anggota Pramuka Saka Wanabakti, dan masyarakat di sekitar lokasi TWA Camplong.

Aksi pembersihan sampah ini berhasil mengumpulkan sekitar 50 karung sampah dengan berat sampah mencapai 1 ton 50 kg. Selain membersihkan sampah, para peserta juga mengikuti video konferensi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Aksi serupa bersih sampah juga dilakukan serempak di seluruh kawasan konservasi yang dikelola Balai Besar NTT di tingkat Resort.

Selain itu, ada pula pelepasan Tukik dari TWA Menipo dan Taman Buru (TB) Bena sebanyak 238 ekor, penyerahan 500 bibit tanaman, pembagian 100 buah tumbler, dan pembagian 150 lembar masker. Pembersihan Kawasan sendiri telah dilakukan sejak 6 Agustus 2020 di 21 Resort yang merupakan pengelolaan tingkat tapak.

BBKSDA NTT merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Terdapat 28 Kawasan Konservasi yang berada di bawah pengelolaan BBKSDA NTT.

Kawasan tersebut tersebar di seluruh wilayah Provinsi NTT. Status Kawasan Konservasi yang ada antara lain Kawasan Suaka Alam (KSA) yakni Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM); serta Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang terdiri dari Taman Wisata Alam (TWA), Taman Nasional (TN), dan Taman Hutan Raya (Tahura).

Tekan Angka Stunting, Pemda Kabupaten TTU Akan Bagikan 1.000 Ekor Itik, Simak !

"Alam lestari karena peradaban lestari. Peradaban lestari karena alam lestari. Alam dan adab itu dua hal yang harus berjalan beriringan," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved