News
Kemendagri Puji Pemprov NTT Pinjam Rp 189,7 M di PT Sarana Multi Infrastruktur Bangun 16 ruas Jalan
Penandatanganan ini dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di Kupang dan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad di Jakarta.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Ryan Nong
POS KUPANG, COM, KUPANG - Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT untuk melakukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero.
Pinjaman ini ditujukan untuk membangun 16 ruas jalan di Provinsi NTT .
"Selamat atas perjanjian penandatangan ini. Pak Gub (Gubernur) adalah orang keempat yang melakukan penandatanganan perjanjian seperti ini. Ini terobosan yang sangat baik. Kami terus dorong dan fasilitasi daerah-daerah untuk lakukan inovasi-inovasi sehingga bisa jalankan program-program prioritasnya terutama di saat pandemi covid 19 seperti ini," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, Rabu (5/8).
Pernyataan itu disampaikan lewat video conference pada acara Penandatangan Perjanjian Pinjaman Daerah antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT SMI di Ruang Rapat Gubernur.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di Kupang dan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad di Jakarta.
Menurut Astera, pandemi covid-19 punya dampak yang luar biasa terhadap keuangan nasional maupun daerah.
Secara nasional, APBD dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten turun sekitar 16,7 persen.
Hampir sama dengan penurunan yang terjadi di NTT sekitar 1,14 triliun rupiah. Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi sesuai data BPS pada kuartal kedua mengalami depresi sebesar minus 5,32 persen.
"Karenanya perlu langkah-langkah inovatif agar program-program prioritas daerah tetap bisa dilaksanakan saat terjadi kekurangan keuangan akibat pandemi covid-19 ini. Penggerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masih dari sisi spending (pembelanjaan) baik itu dari pempus maupun pemda. Pinjaman seperti ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah-daerah agar bisa kembali positif di akhir kuartal ketiga ," jelas Primanto.
Primanto menjelaskan, pinjaman daerah adalah program dari Kemenkeu bekerjasama dengan Kemendagri dengan melakukan relaksasi-relaksasi dari segi prosedur, tata cara dan pengembaliannya.
Presiden harapkan agar proses seperti ini tidak dilakukan bussiness as usual atau cara-cara biasa tetapi harus extra ordinary atau cara luar biasa.
"Mohon nanti kalau pinjaman ini dicairkan oleh PT SMI agar segera dilakukan percepatan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan pinjaman sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat banyak, secepatnya," ujar Primanto.
Sementara itu, Dirjen Bina Keuangan Daerah (Bangda) Kemendagri, Mochamad Ardian Noervianto memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov NTT karena berinisiasi dan berupaya untuk bangun NTT dengan tidak tergantung dana transfer (pusat). Tapi melalui upaya inovasi dengan pinjaman daerah.
Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad juga memberikan apresiasi kepada Pemprov NTT yang telah sabar dan teguh melalui berbagai proses sehingga bisa dilakukan penandatangan pembiayaan.