Ledakan Dahsyat di Beirut
Saksikan Langsung Ledakan Dahsyat di Beirut, Pemain PSM Makassar Cerita Kondisi Terbaru di Lebanon
Cerita Pemain PSM Makassar, Hussein Eldor jadi saksi ledakan dahsyat di Beirut, Ibu Kota Lebanon. Nyaris jadi korban
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ledakan dahsyat yang menghantam Kota Beirut Ibukota Lebanon Selasa (4/8/2020) sempat mengheboh dunia.
Akibat ledakan tersebut ratusan korban jiwa berjatuhan. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan parah di Pelabuhan Beirut.
Saat ledakan terjadi, salah seorang pemain asing PSM Makassar yakni Hussein Eldor nyaris menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Husein Eldor yang sedang berada di negaranya itu karena kompetisi Liga 1 belum mulai, menjadi saksi kedahsyatan ledakan tersebut.
Saat peristiwa ledakan tersebut, Hussein Eldor sedang berada di daerah tersebut dan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Pemain berusia 26 tahun itu mengaku bersyukur karena bisa selamat dari kejadian nahas tersebut dan masih dilindungi Allah SWT.
"Alhamdulillah. Allah SWT telah melindungi kami ketika saya berada di sekitar daerah itu. Alhamdulillah kita semua aman," kata Hussein Eldor.
• Presiden Amerika Serikat Donald Trump Sebut Ledakan Besar Beirut Lebanon Berasal dari Serangan Bom?
Hussein mengatakan, peristiwa ledakan yang terjadi di daerahnya sangat luar biasa besar.
Seluruh bangunan rumah dan gedung yang ada disekitaran lokasi kejadian hancur akibat dari ledakan tersebut.
"Kami sangat dekat waktu itu. Dan hanya Allah yang tahu bagaimana kita kembali ke rumah. Ledakan itu sangat luar biasa," ucapnya.
Lebih lanjut, Hussein mengatakan, di sekitaran tempat tinggalnya sudah banyak korban jiwa.
Menurut laporan dari Aljazerra, jumlah korban meninggal dunia saat ini sudah mencapai angka 135 orang.

Sedangkan, untuk korban luka-luka diperkirakan sudah mencapai angka lebih dari 5.000 orang.
Total kerugian akibat ledakan yang terjadi mencapai 10 miliar dolar Amerika (Rp 145,5 triliun) hingga 15 miliar dolar Amerika (Rp 218,2 triliun).
• Ledakan Dahysat Guncang Beirut
"Ya berita itu benar. Tapi sekarang sudah ada lebih dari 100 orang yang meninggal dunia. Saya tak bisa bayangkan kondisinya saat ini," jelasnya.