Omris Selan Tewas Usai Ditikam Sebanyak Tiga Kali
pelaku kembali ke rumahnya mengajak empat orang temannya Ito Talan, Polce Bana, Omri Tanono dan Wido Tanono.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Omris Selan Tewas Usai Ditikam Sebanyak Tiga Kali
POS-KUPANG. COM | SOE -- Omris Selan, warga Desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat tewas usai dihujani tiga tikam menggunakan pisau oleh pelaku Apris Talan. Korban ditikam pada bagian perut, dada dan punggu hingga tewas.
Saksi mata, Adi Nomleni yang ditemui POS-KUPANG. COM, Senin (3/8/2020) di rumah duka menceritakan, Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 14.00 Wita korban sedang duduk-duduk bersama teman-temannya termaksud saksi di deker di Desa Nifukani.
Tak lama kemudian, pelaku datang sendirian dalam keadaan mabuk menawar korban untuk duel. Pelaku meminta duel dengan menggunakan senjata tajam tetapi ditolak korban dengan alasan dirinya juga sedang mabuk.
Mendengar penolakan korban, pelaku kembali ke rumahnya mengajak empat orang temannya Ito Talan, Polce Bana, Omri Tanono dan Wido Tanono.
"Pelaku awalnya datang sendiri sudah dalam keadaan mabuk menghampiri pelaku ajak duel tapi korban tolak," kisah Adi.
Tak beberapa saat berselang lanjut Adi, pelaku kembali datang bersama empat orang temannya. Pelaku kembali mengajak sportif korban namun ditolak. Teman pelaku, Ito Talan menawarkan dirinya untuk berduel tangan kosong dengan korban. Ito lalu mencabut pisau yang diselipkan pada pinggangnya kepada pelaku lalu mengajak korban berduel. Namun korban kembali menolak dengan alasan dirinya juga sedang mabuk.
Mendengar penolakan korban, pelaku yang sementara memegang pisau langsung menghujani korban dengan tusukan menggunakan pisau.
"Pelaku tikam pertama di perut, terus di dada kiri lalu di punggung hingga korban terjatuh," ujar Adi.
Usai menikam korban, pelaku sempat berusaha mengejar saksi untuk ditikam, namu saksi berhasil kabur.
"Pelaku tikam habis korban sempat berusaha mau tikam saya tapi saya lari," terangnya.
Korban yang dalam kondisi sekarat sempat dibawa ke rumah sakit oleh warga. Namun selang beberapa saat dirawat, korban menghembuskan nafas terakhirnya.
"Korban sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak terselamatkan," pungkasnya.
• Update Corona : Begini Jumlah Pelaku Perjalanan di Kabupaten Sumba Timur
• Yuk Buruan, PLN Beri Stimulus Covid-19 di Bulan Agustus, Begini Cara Mendapatkannya!
Informasi yang dihimpun POS-KUPANG. COM, diketahui korban merupakan anggota perguruan PSHT. Sedangkan pelaku merupakan anggota perguruan IKS. Diduga kuat motif kasus penikaman ini merupakan dendam lama. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)