Di Kota Kupang Ada 4000 Rumah tak Layak Huni

Saat ini Pemerintah Kota Kupang tengah gencar memberikan bantuan kepada warga yang betul-betul membutuhkan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Kupang Cornelis Isak Benny Sain ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (22/6/2020) 

POS-KUPANG.COM - Saat ini Pemerintah Kota Kupang tengah gencar memberikan bantuan kepada warga yang betul-betul membutuhkan. Melalui program bedah rumah, sudah sekitar 12 unit rumah yang dibedah dan dinikmati warga kota.

Dalam waktu dekat ada tiga unit rumah lagi yang akan selesai dibedah, sedangkan terdapat 145 sedang disurvei fasilitator survei.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat fan Kawasan Pemukiman, Benny Sain, Kamis (30/7/2020) menjelaskan, bedah rumah ini menyasar warga yang sangat membutuhkan rumah layak huni.

Jefri Timang Perbaiki Rumah Warga Belo, Bekas Penyimpanan Pakan Hewan

Karena lanjut Beni Sain, berdasarkan data, ada 4.000-an rumah tak layak huni di Kota Kupang. Dalam tiga tahun anggaran berjalan, peningkatan kualitas rumah sekira 200-an unit.

Benny menyebutkan yang sudah dibedah lewat DAK ada 202 unit , ditambah lagi 145 lagi. Jadi totalnya 347 unit rumah. Sedangkan dari DAU Provinsi terdapat 225 unit sehingga totalnya menjadi 572 unit rumah.

Rencananya lanjut Beni Sain, akan ditambah lagi dengan DAU Kota Kupang sekitar 50-an unit rumah. Jadi secara keseluruhan 622 rumah.

Mengenang Ajip Rosidi Sang Pujangga: Masih Tulis Roman Manusia Indonesia

"Dukungan dewan terhadap program ini cukup bagus. Memang perlu ada pembenahan-pembenahan kedepan. Itu hal yang normatif untuk memperbaiki pola kerja," ujarnya.

Menurutnya, untuk pola swadaya murni sangat susah dijalankan karena berbagai kondisi yang ada, seperti kondisi fisik yang tidak mencukupi, hidup hanya bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Bila harus berkontribusi lagi, maka mereka tidak bisa punya rumah yang baik.

"Agak susah mengharapkan warga untuk berkontribusi kecuali orang-orang yang produktif. Tapi Pemerintah betul-betul membantu yang rumahnya tidak layak huni. Apalagi orang Kupang belum familiar dengan panti jompo, seperti di Jawa. Jadi sangat butuh perhatian pemerintah," ujarnya.(yen)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved