Viral Media Sosial
Mbah Mijan Sebut Gilang Fetish Kain Jarik Sang Pemangsa Mahasiswa Baru, hingga Respon Unair
Paranormal Mbah Mijan menyebut Gilang, Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai pemangsa mahasiswa baru.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Mbah Mijan Sebut Gilang Fetish Kain Jarik Sang Pemangsa Mahasiswa Baru, hingga Respon Unair
POS-KUPANG.COm, JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan menyebut Gilang, Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai pemangsa mahasiswa baru.
Penilaian Mbah Mijan terhadap Gilang yang viral karena fetish kain jarik itu, diungkapkan di akun instagram miliknya, @mbahmijan.
"Siapa anak twitter di sini? pasti tau soal Gilang "Setan Bungkus" pemangsa mahasiswa baru.
#gilang #setanbungkus #mbahmijan," tulis Mbah Mijan.
Mbah Mijan juga menyertakan sebuah video yang diunggah akun Twitter @musfish.
Postingan Mbah Mijan ini pun dikomentari beragam netizen.
@ipunkharim: Akang Gilang. Kalo saya bilang Bunkus.... bungkus ya!!!
@adhitya_vernanda: Aku ga ngerti maksdtnya gmn teman ,bs minta tolong dijelaskan
@mrs.ameleea: Gw baca koment gada 1 pun jwban yg memuaskan wkwkwkwk
@alanis.waterson: sayaaaa mbah. dah baca thread nya sampe abisss
@ningintan.lestari: ini tuh kaya fetish ,kelainan seksual yang pake kain2 gt kalo gasalah.
@windhyestiapristiandani: Kok gua gaknpaham tolong netizen bisa jelaskan wkwjw
* Menyoal Fetish Kain Jarik, Pelecehan Seksual yang Libatkan Mahasiswa di Surabaya
Media sosial dihebohkan dengan unggahan akun @m_fikris di Twitter yang bercerita dugaan pelecehan yang melibatkan mahasiswa di Surabaya.
Twit tersebut ditulis seseorang yang mengaku sebagai salah satu korban pelecehan.
Di awal thread-nya, korban menulis Predator " Fetish Kain Jarik" Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY.
Di unggahannya, korban bercerita jika pelaku memaksa lawan bicaranya untuk membungkus seluruh tubuhnya dengan kain jarik setelah sebelumnya kaki, tangan, mata, serta telinga ditutup menggunakan lakban.
Hal itu dilakukan dengan kedok ingin melakukan penelitian ilmiah.
Jika permintaan tersebut tak dikabulkan, pelaku mengeluarkan ancaman.
Ada dugaan Gilang memiliki fetish membungkus orang lain dengan kain jarik yang menutupi seluruh tubuh korban.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 30 Juli 2020, fetish adalah kesenangan yang didapatkan seseorang sebagai respons objek yang seringkali tidak mengandung unsur seksual.
Orang yang memiliki sikap fetish membutuhkan objek dan benda tertentu di hadapannya, berfantasi seksual dengan objek tersebut, atau digunakan sebagai pasangan agar bisa meraih kepuasan seksual yang maksimal.
Apa Itu Fetish?
Memiliki fetish, hingga saat ini belum dimasukkan sebagai kelainan seksual dan hal ini juga bukanlah sesuatu yang jarang dimiliki seseorang.
Namun jika fetish yang dimiliki sudah membuat diri memaksa dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, maka hal itu perlu segera diobati dan mendapatkan tindak lanjut.
Sementara itu dalam twitnya, korban juga telah melaporkan pelecehan pelaku yang disebut berinsial G ke institusi tempat G kuliah.
"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melakukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," lanjut pemilik akun @M_fikris.
Dalam thread, korban juga menyertakan foto dan video saat dia dibungkus kain jarik, serta percakapan antara dirinya dan G.
Twit itu direspons oleh sejumlah akun yang mengaku pernah menjadi korban G. Bahasan tentang G menjadi top trending twitter hingga Kamis malam.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Prof Suko Widodo menjelaskan pihaknya masih melakukan investigasi tentang tuduhan aksi fetish tersebut.
"Kami sedang investigasi, yang pasti kami tidak akan melindungi aksi pelanggaran disiplin moral mahasiswa," ujar dia.
Dia juga mengaku masih belum berkomunikasi dengan G, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya semester 10 yang disebut sebagai pelaku kasus pelecehan seksual " Fetish Kain Jarik" Tak hanya itu, pihak kampus juga belum bisa menghubungi pihak orangtua mahasiswa tersebut.
"Orangtuanya juga belum bisa dikonfirmasi, kami masih terus berusaha," ujar dia.
"Komisi Etik Fakultas sedang melakukan investigasi atas kasus ini, jika terbukti bersalah akan disanksi," kata Suko.
Sementara itu, pihak Fakultas Ilmu Budaya Unair mulai membuka layanan pengaduan jika ada masyarakat yang merasa pernah menjadi korban pelecehan seksual sebagaimana twit dari @M_fikris.
Pelaku Tak Dijerat Pidana
Pengaduan bisa disampaikan melalui help center Unair di nomor 081615507016 atau melalui surat elektronik helpcenter.airlangga@gmail.com.
"Fakultas Ilmu Budaya Unair juga membuka layanan konseling kepada para korban. Identitas korban akan dijamin kerahasiaannya," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unair, Prof Diah Arini Arimbi dalam rilis yang diterima.
Pihaknya menegaskan menentang segala macam bentuk kekerasan seksual, kekerasan fisik maupun perundungan yang berbentuk fisik dan verbal.
"Kami juga akan terbuka menginformasikan perkembangan dugaan aksi pelecehan seksual ini," jelasnya.
Arimbi juga menegaskan, apapun bentuk kegiatan penelitian mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya tidak ada yang mengarah kepada pelecehan seksual, atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan.
"Semua penelitian ilmiah di Fakultas Ilmu Budaya tidak ada yang mengarah kepada aksi pelecehan seksual," jelas Arimbi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Wisnubrata)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyoal Fetish Kain Jarik, Pelecehan Seksual yang Libatkan Mahasiswa di Surabaya", https://surabaya.kompas.com/read/2020/07/31/06400081/menyoal-fetish-kain-jarik-pelecehan-seksual-yang-libatkan-mahasiswa-di?page=all
Apple App Store: https://apple.co/3hXWJ0L