Berita NTT Terkini
Penjelasan Ketua MUI NTT Terkait Makna Hari Idul Adha
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT, Haji Abdul Kadir Makarim menjelaskan bahwa, Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nab
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oncy Rebon
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT, Haji Abdul Kadir Makarim menjelaskan bahwa, Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap anaknya Ismail.
Kisah ini bermula ketika Allah memberi perintah kepada Nabi Ibrahim untuk mengorbankan (menyembelih) anak yang dicintainya yakni Ismail.
Nabi Ibrahim kemudian meneruskan perintah Allah kepada Ismail anaknya dan mereka menaati perintah tersebut
"Pada saat Ismail mau dibunuh, kemudian Allag menurunkan Kambing dan Domba untuk Ibbas"
Kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak yang dicintainya ini menjadi letak dasar pelaksanaan Hari Raya Kurban.
Dikatakan Haji Abdul Kadir Makarim, setelah perintah diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Allah juga memberikan perintah kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan kurban pada setiap Hari Raya Idul Adha.
Ditengah keprihatinan atas Pandemi Covid-19, Ia menerangakan, pengorbanan adalah kewajiban dari setiap umat Islam untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Dia berharap, umat Muslim merayakan Idul Adha dalam ketenangan.
Menurut Haji Abdul Makarim, Shalat Idul Adha hingga saat ini belum ada panduan pelaksanaan dari pusat.
"Apakah di Lapangan atau di Masjid, itu belum ada panduan. Mungkin nanti ada himbauan dari pusat terkait hal ini," pungkasnya. (CR5)
