Budidaya Ikan Lele dan Ikan Nila Ternyata Gampang Dilakukan Gaess
Ternyata melakukan budidaya ikan lele dan ikan nila itu tidak terlalu sulit dilakukan. Berikut tipsnya disampaikan sejumlah dosen Jurusan Perikanan d
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Tips Praktis Budidaya Ikan Lele dan Ikan Nila
POSKUPANGWIKI.COM - Ternyata melakukan budidaya ikan lele dan ikan nila itu tidak terlalu sulit dilakukan. Berikut tipsnya disampaikan sejumlah dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Kupang.
Tips praktis budidaya ikan lele dan ikan nila ini disampaikan sejumlah dosen kepada masyarakat saat melakukan kegiatan penabdian masyarakat di Kelomok Tani TUnfeu, Desa Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, akhir Juli 2020 lalu.
Hadir saat itu Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Negeri Kupang, Alexander S. Tanody, S.Pi, M.Si, Ketua Prodi Teknologi Budidaya Perikanan, Mikson M. D. Nalle, S. Pi, M.Si.
Serta sejumlah dosen yakni Wahyuni Fanggi Tasik, S. Pi, M. Si, Naharuddin Sri, S. Pi, M. Si, Sri Imelda Edo, S. Pd, M. Pd, Yusuf Kamlasi, S. Pi, M. Si.
Hadir juga Kepala Laboratorium, I. A. Lochana Dewi, S. Pi, M. Si, dan Naharudin. Serta sejumlah teknisi seperti Dan teknisi Joy Dida, S. Pi dan Nia Gebo, Hikmah, Fajar, Deddy, Andre, Bastian, Fahrul dan Marthen.
Kedatangan mereka disambut oleh Ketua Kelompok Tani Tunfeu, Melkisedek Seran di kediamannya bersama 30-an masyarakat petani.
Mereka datang ke sana bertujuan untuk memberikan bantuan benih ikan lele dan ikan nila sejumlah 1.500 ekor. Dalam kesempatan itu para dosen juga memberikan sosialisasi dan pengetahuan praktis tentang budidaya ikan lele dan ikan nila.
Dalam kegiatan diskusi itu, sejumlah petani menanyakaan soal budidaya ikan lele dan ikan nila mulai dari bagaimana membedakan jenis kelamin jantan dan betina, pemberian makan, pergantian air hingga penyakit.
Semua pertanyaan itu dijawab oleh para dosen secara bergantian sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.
Terkait pelebapaan benih ikan lele, Wahyuni Fanggi Tasik, S. Pi, M. Si, mengatakan, setelah membeli benih ikan lele, petani tidak boleh langsung enebarkan benih itu di kolam.
Namun benih ikan lele yang ada di plastik itu mesti didiamkan dulu selama beberapa saat diatas permukaan air kolam, lalu ikatannya dibuka dan dibiaran selama 5-15 menit.
Setelah itu barulah plastik dimiringkan dan biarkan benih ikan lele itu keluar sendiri dari dalam plastik menuju ke air kolam dimaksud.
Hal ini dimaksudkan agar benih ikan lele bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam.
"Jika langsung disebarkan di kolam, bisa saja benih ikan lele stress, tak mau makan dan akhirnya mati," kata Wahyuni Fanggi Tasik.
Lebih lanjut dikatakan Wahyuni Fanggi Tasik, pemberian makan kepada ikan lele pun mesti disesuaikan dengan kebutuhan makan ikan lele itu.
Pemberian makan yang berlebihan akan sia-sia dan bahkan membuat kolam menjadi tidak nyaman bagi budidaya ikan lele.
Jika benih lele baru masuk ke dalam kolam, maka biarkan dulu selama 2-3 jam.
"Jika ikan lelenya sudah terlihat berenang bebas dan naik ke atas permukaan kolam, itu tandanya dia minta makan. berikan makan sedikit-sedikit, jangan langsung tabur berlebihan," kata Wahyuni Fanggi Tasik.
Terkait pergantian air kolam, I A Lochana Dewi menjelaskan, jika pemberian makan kepada ikan lele itu sesuai dengan semestinya maka kolam tidak akan cepat kotor dan berbau.
Sehingga kemungkinan pergantian air kolam itu sebulan sekali.
"Lihat saja tandanya, jika ikan lele sering naik ke permukaan kolam itu tandanya dia tidak nyaman dengan kondisi air kolam. Apalagi jika kita sudah mencium aroma tidak enak dari kolam, maka sudah waktunya air kolam di ganti," kata I A Lochana Dewi.
I A Lochana Dewi menambahkan, makanan untuk ikan lele itu bisa pakan yang dijual di toko, tapi bisa juge memberikan kangkung.
I A Lochana Dewi mengingatkan agar diatas kolam budidaya ikan lele mesti diberikan peneduh seperti daun daun kelapa atau tutup permukaan kolam dengan daun pisang sehingga lele merasa sejuk.
Petani juga dijelaskan soal bagaimana membedakan jenis kelamin ikan lele. Bahkan dijelaskan juga soal teknik pemasaran dan perhitungan harga jual.
Disaksikan poskupangwiki.com, diskusi itu berlangsung di halaman rumah Melkisedek Seran.
Nampak sebuah spanduk terpasang dengan tulisan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan.
"Budidaya Ikan Oleh Kelompok Tani Tunfeu, Desa Ponain, Kecamatan Aamarsi, Kabuapten Kupang di Masa Covid-19".
Acara didahului oleh doa dan kemudian sepata kata dari Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan, Alexander Tanody.
Alexander Tanody menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke disni merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
"Dalam tahun akademik Politani Kupang ada program untuk pengabdian masyarakat. Selain pendidikan, pengajaran dan penelitian, para dosen, teknisi dan seluruh civitas akademik diberikan kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tahun ini, Prodi Teknologi Budidya Perikanan Jurusan Perikanan dan Kelautan memilih Desa Ponain," kata Alexander Tanody.
Kenapa memilih Desa Ponain, khususnya Kelompok Tani Tunfeu, menurut Alexander Tanody, kelompok ini dinilai memiliki komitmen untuk melakukan pengembangan ikan air tawar.
Dan hari ini mereka melakukan penebaran ikan lele dan ikan nila. Disamping itu juga ada rangkaian kegiatan penguatan kapitas bagi anggota kelompok tani Tunfeu
"Kami datang tidak bawa banyak duit, tapi kami membawa ketrampilan yang kami punya. Dan kami akan bekerja bersama dengan bapa mama untuk hasilkan sesuatu, yakni ikan lele dan ikan nila untuk konsumsi keluarga," kata Alexander Tonady.
Alexader berharap agar petani bisa memiliki keterampilan praktis dalam melakukan budidaya pengembangan ikan air tawar.
Sekaligus dapat memenuhi harapan dari kampus untuk bagaimana meningkatkan ketahanan masyarakat khususnya di tengah pandemi Covid-19.
"Dengan budidaya perikanan ini nanti akan dikordinasikan dengan kegiatan pertaian yang ada di masyarakat sehingga masyarakat bisa memiliki cukup pangan dan gizi untuk menjalani kehidupannya di masa Covid-19. Kampus Perikanan dan Keluatan terbuka jika ada masyarakat yang ingin berdiskusi tentang budidaya ikan," kata Alexander.
Ketua Prodi Teknologi Budidaya Perikanan, Mikson Nale menjelaskan, hasil survey mereka di Desa Ponain ini menyebutkan bahwa disini pertanian tanaman hortikultura sudah dijalankan bertahun-tahun.
"Dan dilihat dari segi subsektor perikanan budidaya ternyata di desa ini belum terlau bergerak sehingga kita berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi asyarakat khususnya Kelompok Tani Tunfeu," kata Mikson Nale.
Mikson Nale mengatakan, pihaknya memberikan 2 jenis varietas yakni ikan lele dan ikan nila dengan jumlah sekitar 1500 ekor. Selain itu, pihaknya juga mensuport pembuatan 3 kolam terpal dengan ukuran sekitar 2,5 x 3 meter.
"Harapannya Kelompok Tani Tunfeu bisa menjadi contoh di desa ini bahkan jadi contoh untuk petani di kecamatan lainnya di kabupaten Kupang untuk bidang perikanan. Jika mereka berhasil maka mereka bisa mempengaruhi kelompok lain untuk melakukan hal yang sama guna memenuhi kebutuhan akan protein hewani," kata Mikson Nale.
Ketua Kelompok Tani Tunfeu, Melkisedek Seran, menyampaikan terimakasih kepada Politani Kupang khususnya Jurusan Perikanan dan Kelautan.
Menurut Melkisedek sebelumnya mereka juga pernah menerima bantuan benih ikan dari pemerintah namun benih ikan itu mati dan tdiak bisa berkembang karena masyarakat belum banyak mendapatkan ilmu.
"Terimakasih. Kami sangat bersyukur kami bisa mendapatkan hadiah ribuan ekor ikan lele dan nila termasuk pakan ternak dan kolamnya. Kami senang karena kami bisa berdiskusi banyak dengan dosen yang sudah ahli, ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami," kata Melkisedek Seran.
Usai sambutan diikuti dengan penebaran benih ikan lele dan ikan nila di tiga kolam milik kelompok tani. Saat penebaran benih ikan di kolam itu, masyarakat langsung bertanya berbagai hal tentang pemeliharaan benih ikan dimaksud.
Banyak pertanyaan yang dijaukan masyarakat seperti kapan waktu yang tepat mengganti air dan memberi makan ikan, apa saja penyakit dan bagaimana mengatasinya.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen Prodi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Politani Kupang di Desa Ponain Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, Sabtu (24/7/2020) siang. (poskupang.wiki/novemy leo)
Bahkan ada juga yang bertanya soal bagaimana caranya untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina hingga cara mengawinkan ikan dimaksud.
Pakan ternak pun ditanyakan oleh petani, bagaimana jika pakan ternak yang diberikan secara gratis oleh dosen itu habis, apakah mereka bisa memberikan pakan dengan bahan-bahan lokal yang ada di desa itu.
Semua pertanyaan itu dijawab dengan baik oleh para dosen dan teknisi sesuai dengan ilmu yang mereka tekuni. Dan masyarakat terlihat antusias mendengar jawaban dari ada dosen dimaksud. (poskupangwiki.com, novemy leo)