Margareta Bonggok, Warga Kampung Dopak Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri
samping gudang padi milik mereka tepatnya di Kampung Dopak, Desa Sangan Kalo, Kamis (23/72020) sekitar pukul 23.45 Wita.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Margareta Bonggok, Warga Kampung Dopak Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri
POS-KUPANG.COM | BORONG---Margareta Bonggok (29) warga Kampung Dopak, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Korban Margareta gantung diri di samping gudang padi milik mereka tepatnya di Kampung Dopak, Desa Sangan Kalo, Kamis (23/72020) sekitar pukul 23.45 Wita.
Kapolres Manggarai Timur AKBP Nugroho Arie Siswanto melalui Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur Iptu Deddy S. Karimoy, SH.M.Hum menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (26/7/2020).
Kasat Deddy menjelaskan, kejadian gantung diri oleh korban ini dilaporkan oleh Suami korban Gaspar Talas (53) kepada Kapospol Wukir, Jumat tgl 24 Juli 2020 sekitar pkl 07.30 Wita.
Iptu Deddy menjelaskan kronologisnya, Kamis (23/72020) sekitar pukul15.00 Wita, korban disuruh oleh suaminya Gaspar Talas untuk pergi ke kios membayar bon (utang) barang sejumlah Rp 2.500.000.
Pada pukul 17.00 Wita korban kembali ke rumah dan menyampaikan kepada suamiNya, bahwa mereka masih memiliki hutang sebesar Rp 2.000.000 kepada saudara laki-lakiNya yang kuliah di Malang. Atas penyampaian korban itu, suami korban menjawab bahwa uang untuk saudaranya itu nanti mereka akan kasih pada waktu saudaranya datang libur.
Kemudian jelas Kasat Deddy, pada pukul 19.00 Wita, korban bersama suaminya Gaspar makan malam dan sekitar pukul 19.30 Wita, suami korban masuk ke dalam kamar untuk tidur dan disusul oleh korban (isterinya). Sekitar pukul 23.30 Wita suami korban bangun untuk buang air kecil dan melihat korban (isteri) sudah tidak ada.
Karena melihat korban tidak ada, kata Kasat Deddy, kemudian suami memanggil korban tapi tidak menjawab, kemudian suami mencari korban di kamar mandi dan melihat korban sudah tergantung dipinggir gudang padi milik mereka.
Kemudian, pada Jumat, (24/7/2020) sekitar pukul 07.00 Wita, suami korban Gaspar menelpon Kapospol Wukir dan menyampaikan bahwa isterinya (korban) sudah meninggal karena gantung diri.
Atas kejadian ini Kata Kasat Deddy, juga telah dilakukan pemeriksaan oleh Medis dari Puskesmas Wukir pada tubuh korban dan hasil pemeriksaan ditemukan luka lecet melingkar di pangkal leher korban, ditemukan mulut dalam keadaan terbuka dan lidah yang telah membiru serta tidak ditemukan tanda-tanda lain pada tubuh korban.
• Gubernur NTT Viktor Laiskodat Menari Bersama Para Suster SSpS Saat Penyerahan Tangki Air Bersih
• BARU TERUNGKAP Kebiasaan Betrand Peto Suka Pakai Baju Sarwendah, Istri Ruben Onsu: Ganti Nyo!
Kasat Deddy juga menjelaskan, keluarga juga menolak untuk jenazah korban dioptopsi, mereka menerima dengan iklas atas kematian korban karena gantung diri. Sebagai bukti penolakan ini juga sudah dibuatkan Surat Pernyataan dan ditanda tangani oleh Keluarga di atas materai 6000. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)