Kalau Mau Menjadi Besar Maka Harus Menjadi Hamba dan Pelayan

Renungan Harian Katolik, Sabtu 25 Juli 2020, Pesta Santo Yakobus Rasul

Kalau Mau Menjadi Besar Maka Harus Menjadi Hamba dan Pelayan (Mt 20: 20-28)  

Oleh: RD Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Yakobus adalah anak Zebedeus, nelayan d danau Tiberias. Berbeda juga dengan Yakobus muada anak Alfeus. Mereka itu sama-sama sebagai rasul Tuhan Yesus.

Yakobus tua adalah satu dari tiga serangkai, rasul Yesus. Merekalah saksi transfigurasi Yesus di atas Tabor. Juga Yesus berdoa dalam sakratul maut di taman Zaitun. Ia menjadi saksi mata.

Yakobus adalah murid yang setia. Bicara seadanya. Bersama Yohanes saudara-nya, mereka dijuluki Yesus Boanerges (putra guntur). Karena nyaring & menggelegar suaranya.

Dua bersaudara ini pernah minta Yesus turunkan api atas desa di Samaria yang tak mau Yesus masuk (Lk 9,54).

Juga bersama ibunya, mereka minta posisi terhormat kelak di surga. Tapi ia sadar lalu jadi rendah hati & lemah lembut seperti Sang Guru.

Dialah yang pertama mati sebagai martir dari para rasul Yesus. Banyak orang saat ini dianiaya karena iman akan Kristus. Ada juga hasutan yang menyerang ajaran iman kristiani. Itulah salib bagi para pengikut Yesus.

Ancaman tetap ada, biarpun mengemban berbagai tugas kerasulan di manpun. Itu berarti butuh kombinasi kekuatan otak & hati agar orang tetap rendah hati.

Rasul lebih dikenal di kalangan Kristen dan Muslim. Bagi orang kristiani Rasul adalah para pembantu utama Yesus. Istilah yang dikenal adalah Apostolos (Yunani) artinya utusan, wakil resmi.

Menjadi rasul berarti diutus membawa kabar baik. Punya semangat misioner. Menjadi utusan Kristus yang telah bangkit.

Kuncinya adalah orang harus belajar melayani secara paripurna & menjadi hamba yang rendah hati.

Selamat pagi saudara-saudari & keluarga semuanya. Selamat Pesta Sto. Yakobus. Selamat Akhir pekan. Tuhan memberkati segala aktivitas pelayanan kita. Amin.