Virus Corona

50 Persen Kasus Virus Corona di Jakarta Terungkap Setelah Melapor ke Petugas, Kata Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta.

Editor: Agustinus Sape
Tribun Manado
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

50 Persen Kasus Virus Corona di Jakarta Terungkap Setelah Melapor ke Petugas, Kata Anies Baswedan

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta.

Dikatakan Anies Baswedan, 50 persen kasus virus corona di Jakarta terungkap dari hasil passive case finding atau pasca petugas mendapatkan laporan warga atau pasien.

Sebab, menurut Anies Baswedan, berdasarkan data sedari awal Maret, Jumat (24/7/2020), sebanyak 18.365 kasus Covid-19 di Jakarta, 50 persen di antaranya merupakan hasil dari passive case finding.

Artinya, jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, banyaknya orang datang ke rumah sakit atau klinik karena curiga dengan gejala virus corona dialaminya.

“Ini artinya orang yang datang ke rumah sakit, atau orang yang datang ke klinik dengan gejala (flu, batuk, demam),” ujar Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dikutip pada Sabtu (25/7/2020).

Anies mengatakan, meski active case finding ikut menaikkan grafik kasus Covid-19, namun tujuan utama DKI sebetulnya bukan untuk menurunkan grafik.

Kata dia, tujuan utama DKI adalah menghentikan penularan yang ada di lapangan

“Karena itu, bila Jakarta hanya dinilai dari satu parameter saja, yaitu penambahan kasus baru tanpa melihat kasus yang lain dan dianggap bahwa Jakarta kasusnya tambah. Bagi kami, itu bukan masalah,” kata Anies.

Anies berjanji, Pemprov DKI Jakarta tidak akan menutupi jumlah kasus Covid-19, dan tidak akan mengurangi jumlah pengetesan, dengan tujuan untuk memberikan kesan angkanya turun.

“Kami justru lebih meningkatkan testing, menjangkau masyarakat dan kami ingin menemukan lebih banyak mereka yang selama ini berada di luar, padahal sudah menjadi carrier (penular),” ungkapnya.

Kemudian kata dia, 30 persen kasus positif di Jakarta disumbang dari gencarnya pencarian kasus baru (active case finding).

Kondisi ini menggambarkan petugas Puskesmas di Jakarta aktif mencari kasus baru kepada masyarakat, terutama di daerah zona merah Covid-19.

“Puskesmas ini berburus kasus positif di masyarakat. Ini ketemu kira-kira 30 persen dari kasus positif yang ada,” imbuhnya.

Sementara untuk sisanya 20 persen lagi, kata dia, merupakan hasil contact tracing atau melacak orang yang pernah berkontak fisik dengan pasien Covid-19.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved