Takem Mengaku Andalkan Modal Sosial
Bakal Calon Bupati Sabu Raijua, Takem Radja Pono dari jalur independen atau perseorangan mengaku mengandalkan modal sosial
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Bakal Calon Bupati Sabu Raijua, Takem Radja Pono dari jalur independen atau perseorangan mengaku mengandalkan modal sosial yang dimiliki dirinya dan balon Wakil Bupati, Herman Hegi Radja Haba.
Pasangan balon yang mengusung tagline TRP-Hegi, ini yakin koalisi rakyat akan mengantar keduanya memimpin kabupaten pulau terluar Indonesia itu. Hanya dengan modal sosial dimana dirinya lahir dan sekolah hingga tamat SMA di Sabu Raijua dan cakap berbahasa Sabu membuat keduanya mudah diterima masyarakat.
• Belum Reda Sengketa Laut China Selatan, Wilayah Ini Diprediksi Jadi Arena Baru Konflik AS-China
Hal itu dibuktikan saat keduanya bersama tim mulai bekerja mengumpulkan KTP untuk mengikuti kontestasi politik lima tahunan di Sabu Raijua. Hanya dalam waktu singkat KTP yang terkumpul melebihi syarat yang diminta KPU. Dan, dari jumlah itu hanya sedikit yang eror. Dengan demikian hasil verifikasi KPU Sabu Raijua menyatakan Madila-Mariwu lolos bahkan melebihi jumlan KTP yang disyaratkan minimal 5.382 dan TRP-Hegi menyerahkan 6.983 KTP.
Saat verifikasi faktual oleh KPU Sabu Raijua, pendukung yang ditemui 5.916 orang dan memenuhi syarat 5.835 dan tidak memenuhi syarat 1.148 sehingga terjadi kelebihan 453 dukungan.
• Komentar Menohok Rocky Gerung untuk Gibran yang Maju Pilkada Solo, Bandingkan Rezim Soeharto
Hal ini, kata Takem yang ditemui di Kupang, Jumat (24/7/2020), mengatakan sudah menjadi modal untuk mendaftarkan diri dan bertarung memenangkan perhelatan politik lima tahunan di kabupaten penghasil garam di NTT itu.
"Kami sudah memiliki tiket untuk naik 'kapal' tinggal saatnya mendaftar dan terus memelihara dukungan ini agar memenangkan pilkada di Sabu Raijua, "kata Takem.
Takem juga mengaku memiliki modal geo politik dimana dari wilayah Sabu Barat (Seba) baru dirinya yang sudah pasti maju sebagai calon bupati. Jika PDIP mengusung Piet Djami Rebo, berarti durinya akan bersaing dengan Piet Djami Rebo. Sedangkan calon wakil merupakan cucu dari dua raja yang berpengaruh di daerah asalnya sehingga itu menjadi modal sosial untuk mereka memenangkan pilkada 9 Desember mendatang.
Lanjut mantan Kepala Rumah Tangga Biro Umum Setda NTT ini, dirinya ingin membawa Sabu Raijua lebih maju dari saat ini. Program yang telah dirintis oleh Marthen Dira Tome (MDT) seperti garam dan rumput laut yang tidak dilanjutkan akan dilanjutkan. Pabrik garam yang saat ini lesu pemasarannya, akan dilanjutkan dengan meningkatkan menjadi garam beriodium sehingga mampu bersaing dibpasar nasional. Dari garam saja sudah bisa mendongkrak PAD sekitar Rp 600 miliar. Selain garam ada juga rumput laut dan berbagai potensi lukisan Tuhan di Sanu Raijua yang bisa dikelola untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pabrik garam juga menyerap ribuan tenaga kerja. Jika produksi, mutu, dan pasarnya ditingkatkan, maka upah tenaga kerja yang dulunya disiapkan dengan pensiunan dan hari tua, akan diberlakukan kembali. (Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gerardus Manyella)