Zona Hijau - di Sumba Timur Proses Belajar Masih Dari Rumah

Kegiatan belajar mengajar di Sumba Timur masih dilakukan dari rumah atau belajar dari rumah ( BDR)

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Zona Hijau - di Sumba Timur Proses Belajar Masih Dari Rumah
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur Ir. Yunus Wulang, M.Si

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Meskipun telah dinyatakan sebagai zona hijau karena tidak ada lagi kasus positif Covid-19, namun kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah atau belajar dari rumah ( BDR).

Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis (23/7/2020), sekolah-sekolah di Sumba Timur belum melakukan aktivitas belajar mengajar. Kegiatan di sekolah hanya ada guru.

Sedangkan kalaupun ada siswa, itu siswa yang hendak mengantar atau mengambil tugas dari guru.

UPDATE Corona Manggarai: 6 Pelaku Perjalanan Reaktif Rapid Test

Bukan saja pendidikan dasar, tetapi pendidikan menengah yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi juga tetap melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

Di SMAN 1 Waingapu, SMAN 2 Waingapu misalnya, belajar masih dari rumah. Sistem belajar ada yang dengan daring atau online maupun secar luring.

Pilkada di Sumba Timur - Kris Praing - David Melo Wadu Jemput SK PDIP

Kepala SMAN 1 Waingapu, Putu Gede,S.Pd mengatakan, proses belajar mengajar masih dilakukan secara online, offline dan manual.

Kepala Dinas Pendidikan Sumba Timur, Ir. Yunus Wulang, M.Si mengatakan, sesuai kewenangan Pemerintah Sumba Timur hanya pendidikan dasar mulai dari TK/PAUD hingga SMP.

"Sampai saat ini proses belajar masih dari rumah," kata Yunus.

Dijelaskan, ada juknis yang sudah dibuat untuk proses belajar dari rumah.

Ditanyai apabila siswa tidak memiliki handphone untuk belajar online, ia mengatakan, bagi siswa yang tidak memiliki handphone atau laptop, maka sistem belajar dilakukan secara luring.

"Sistem ini, kita sudah ada petunjuk juga sehingga para guru yang mengantarkan tugas ke rumah siswa. Kemudian setelah siswa selesai kerja bisa dijemput lagi oleh guru atau juga bisa diantar siswa ke sekolah," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved