Tiada Laptop Warnet pun Jadi, Wisuda Virtual Anak Penjual Es di Ende NTT

Bukan di rumah, hotel atau tempat mewah lainnya, mereka bertiga berdiri di bilik kecil warung internet di Jalan Samratulangi

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Ansel Kaisa untuk POS-KUPANG.COM.
Septiani dan kedua orangtua di Warnet Jl. Sam Ratulangi Ende Timur saat mengikuti wisuda virtual Universitas Flores Kabupaten Ende Provinsi NTT, Sabtu (18/7/2020). 

Tiada Laptop Warnet pun Jadi, Wisuda Virtual Anak Penjual Es di Ende NTT

POS-KUPANG.COM | ENDE -- 'Tiada Rotan Akar pun Jadi'. Mungkin pribahasa ini tepat untuk menggambarkan usaha Septiani Lubis demi mengikuti wisuda virtual Universitas Flores (Uniflor) di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sabtu (18/7/2020) pagi, perasaan Septiani campur aduk. Senang tapi juga gelisah. Septiani sudah berdandan, pipinya tampak ranum. Kedua orangtuanya Muhammad Lubis dan Nurdiana Nasution juga sudah siap, tampil beda dari biasanya.

Bukan di rumah, hotel atau tempat mewah lainnya, mereka bertiga berdiri di bilik kecil warung internet (warnet) di Jalan Samratulangi, Kecamatan Ende Timur.

Lulusan Program Studi Ekonomi Akuntansi ini tak punya laptop. Septiani tak ambil pusing, apalagi membebani orangtuanya. Ia menyewa bilik warnet tersebut demi mengikuti wisuda virtual.

Mereka bertiga saling lempar senyum bahagia, sambil terus memerhatikan rangkaian acara wisuda di layar komputer. Momen yang ditunggu-tunggu pun datang, giliran Septiani.

Septiani menunduk perlahan lalu sang ayah Muhammad Lubis dengan tenang memindahkan tali kucir. Air mata Septiani menetes di pipi. Septiani menangis terharu.

Karena pandemi Covid-19 wisuda terpaksa digelar secara virtual. Namun hal itu tidak membuat Septiani merasa ada yang kurang justru sebaliknya wisuda tersebut sangat istimewa karena ayahnya sendiri yang memindahkan tali kucir.

Septiani bangga pada kedua orangtuanya. Ayahnya pedagang es keliling namun bisa mengantar Septiani meraih gelar sarjana. "Ini sejarah yang tak akan saya lupakan. Ayah dan disaksikan langsung ibu saya, pindahkan tali kucir. Tidak akan saya lupakan," ungkap Septiani terbata-bata.

Hidup orangtua yang sederhana membuat Septiani tekun dan ulet dalam menempuh pendidikan di Universitas Flores. Tekun dan ulet, kata Septiani, merupakan teladan dari ayah dan ibunya.

Senyum bahagia menghiasi ayah Septiani. Ia seolah tak mampu melukiskan dengan kata-kata apa yang ia rasakan. "Saya pindahkan tali kucir, itu buat saya bangga. Kami saya dan ibunya harap anak kami sukses," kata Muhammad.

Pembantu Rektor Ferdinandus Lidang Witin menerangkan, pihaknya telah meminta wisudawan untuk menyiapkan perangkat virtual termasuk jaringan internet.

Pada saat geladi, jelas Ferdinandus, para wisudawan telah menguji coba perangkat agar terhubung ke room meeting perangkat panitia wisuda.

PLN Beri Diskon Tambah Daya “Super Wow” Lewat Gebyar Kemerdekaan 2020

Simak Komentar Warga Terkait Terdamparnya Ikan Paus di Nunhila

NasDem Beri Sinyal Dukung Gibran Rakabuming, Bobby Nasution, Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada 2020

Ia mengaku, awalnya dirinya khawatir dengan upacara wisuda yang digelar secara online. Tak hanya soal perangkat, akses jaringan internet jadi kendala, terlebih wisudawan yang berada di pelosok.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved