Stik Tulang Ikan Saat Tiba Di Tangan Pembeli Masih Segar, Mau Coba? Ada di UMK Mawar

ikan sebagai sumber protein bahkan dimanfaatkan hingga ke tulang ikan. Dendeng, abon, dan stik tulang ikannya dibuat ketika ada pesanan

Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Stik Tulang Ikan Saat Tiba Di Tangan Pembeli Masih Segar, Mau Coba? Ada di UMK Mawar
POS-KUPANG.COM/Intan Nuka
Produk olahan ikan dan kelor di UKM Mawar. Produk dibuat ketika ada pesanan. Senin, (20/7/2020)

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wilhelmina Manafe (50), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Lasiana, terampil mengolah ikan menjadi beberapa jenis makanan.

Ditangannya, ikan sebagai sumber protein bahkan dimanfaatkan hingga ke tulang ikan. Dendeng, abon, dan stik tulang ikannya dibuat ketika ada pesanan. "Ya biar masih segar ketika sampai di tangan konsumen," katanya Selasa (20/7).

Perempuan yang tergabung dalam UKM Mawar ini memulai usaha mengolah produk perikanan sejak tahun 2009. Kemudian, ia bekerja sama dengan Dinas Perikanan pada tahun 2013 dimana dinas membantu alat pengolahan ikan.

All You Can Eat di Aston Hotel and Convention Center Kupang Hanya Rp70 Ribu

Awal mulanya, ia hanya mengolah ikan menjadi dendeng dan abon. Selanjutnya, pada tahun 2015 ia meminjam modal usaha sebesar Rp2.000.000 dari Bank NTT untuk mengembangkan usahanya.

Pinjaman modal berlanjut ke Rp10.000.000 dan Rp20.000.000. Ia pun kini mengembangkan jenis olahannya dengan mengolah tulang ikan belang kuning menjadi stik. Produk perikanannya telah lulus uji di laboratorium dan mendapat label halal.

Camara Nusantara 1 dan 2 Dapat Penghargaan untuk Load Factor Khusus Angkut Ternak

Tak hanya produk perikanan, kini ia terus melakukan inovasi dengan mengolah produk pertanian. Kelor atau marungga pun ia olah menjadi teh dan stik. Ada pula ekstrak jahe. Selain menjual di kios depan rumahnya, ia menitip produk olahannya di Dekranasda NTT.

Harga produk olahannya bervariasi. Dendeng ikan 250 gram dapat dibeli dengan Rp50.000. Dendeng tersedia dalam berbagai ukuran, yakni 250 gram, 500 gram, dan 1 kilogram. Satu kilogram dendeng dibanderol dengan harga Rp200.000.

Abon ikan juga tersedia dalam berbagai ukuran, yakni 100 gram, 200 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1 kilogram.

Harga satu kilogram abon ikan Rp200.000. Stik tulang ikan dibanderol dengan harga Rp20.000 per 200 gram dan Rp60.000 per 1 kilogram.

"Jadi, tergantung permintaan konsumen mau yang mana. Dipesan dulu baru saya buat," jelasnya ramah.

Untuk stik kelor, ia menjual dengan harga Rp60.000/kg sedangkan kemasan 250 gram harganya Rp20.000. Sedangkan teh kelor dijual dengan Rp25.000 per bungkus, dimana terdapat 25 sachet per bungkusnya.

"Kalau perikanan, lebih banyak pesanan stik tulang ikan. Pernah dipesan 500 bungkus. Saya buat dalam empat hari. Tapi, produk pertanian juga banyak dipesan," tambahnya.

Menurutnya, pandemi ini buat permintaan menurun. Namun, sejauh ini pendapatan bisa mencukupi kebutuhan.

Kini, pesanannya banyak dipesan sebagai oleh-oleh dalam kegiatan-kegiatan kantor. Konsumen juga langsung memesan melalui nomor telpon yang telah diberikan olehnya.

UKM Mawar beralamat di Jalan Kincir RT 008 RW 003 Kelurahan Lasiana Kecamatan Kelapa Lima. "Yang saya jaga adalah kepercayaan dari konsumen. Caranya dengan mempertahankan kualitas produk saya," tandasnya.

Produk olahan perikanan dan pertanian milik Wilhelmina memiliki masa kedaluwarsa, yakni bertahan selama enam bulan lebih. Sedangkan produk pertanian berupa olahan kelor bertahan tiga bulan. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved