Banjir Bandang
Kota Wuhan China Kini Diserang Banjir Bandang Mengerikan, Menterinya Tepok Jidat Urus Rentetan
Banjir merendam Wuhan dan wilayah lainnya usai hujan lebat berhari-hari, dan diprediksi belum akan berakhir.
Hujan di musim panas membawa banjir ke negara pimpinan Xi Jinping itu hampir setiap tahun.
Namun tahun ini dampak yang ditimbulkan semakin terasa, seiring pandemi virus corona yang masih melanda dunia.
Banjir Kepung 24 Provinsi di China

Hujan lebat yang disertai banjir mengepung 24 provinsi di China, dengan dampak sangat luar biasa.
Banjir bandang sejak awal bulan ini telah memaksa sekitar 44 juta orang di 24 provinsi mengungsi, terutama di China selatan .
Kehancuran yang sangat luas atas banjir musiman telah menewaskan 141 orang atau hilang sampai Jumat (17/7/2020).
Banjir juga mengancam bendungan raksasa Tiga Ngarai di Wuhan, Provinsi Hubei, tempat asal munculnya virus Corona global.
“Kami tidak memiliki satu meter pun tanah kering,karena semuanya banjir, ” kata Xu, seperti dikutip di mikroblog resmi, China Youth Daily.
Dilansir AP, Jumat (17/7/2020), Sungai Yangtze yang perkasa di Cina terys meluap, menimbulkan kekhawatiran akan banjir lebih dahsyat lagi.
Hujan lebat membuat tekanan baru pada Bendungan Tiga Ngarai besar yang mengangkangi sungai hulu kota Wuhan di Provinsi Hubei.
Kantor Berita Resmi Xinhua, Jumat (17/7) melaporkan aliran air di belakang bendungan akan mencapai rekor pada Jumat (17/7) malam, 55.000 meter persegi per detik.
Sungai-sungai Yangtze telah menghancurkan tepiannya di beberapa tempat.
Di Wuhan, Provinsi Hubei, satu helikopter digunakan untuk menjatuhkan batu ke celah bendungan yang rusak.
Kru dikirim untuk menyelidiki tanggul yang tergenang air dan ribuan karung pasir diisi untuk persiapan lebih banyak kerusakan yang perlu segera ditutup.
Air naik ke jendela lantai pertama di kota-kota kuno yang terbuka dan tanaman tergenang di sekitar Danau Poyang yang luas.